Page 21 - TOKSOPLASMOSIS-pada-Hewan
P. 21

Diagnosa-diagnosa tersebut di atas, masing-masing memiliki
            kelebihan dan kekurangan. Diagnosa serologis dilakukan untuk
            mendeteksi adanya antibodi di dalam serum berupa IgM dan IgG,
            serta adanya antigen dalam tubuh hospes (Wilson  et al., 1990).

            Kadang-kadang suatu diagnosa menjadi tidak sensitif terutama
            pada pasien yang memiliki respon imun kurang. Selain itu, dengan
            pemeriksaan histologis juga terkadang tidak dapat ditemukan adanya
            parasit, mengingat perubahan pada toksoplasmosis tidak spesifik
            (Spencer, 1972). Diagnosis secara konvensional umumnya tidak
            sensitif atau sering dapat menimbulkan positif palsu yang disebabkan
            karena penggunaan antigen dari luar negeri yang tidak sama dengan
            isolat Indonesia. Selain itu, uji serologis yang ada di pasaran masih
            sangat mahal yang pada dasarnya disebabkan karena terbatas pada

            penyediaan antigen. Aplikasi dalam teknik ELISA penangkap
            antibodi memang  dirasa  masih merupakan  teknik diagnosa  yang
            handal yang diharapkan mempunyai keunggulan dibanding metode
            konvensional sehingga dapat mengganti kit diagnosa yang sampai
            saat ini masih impor dari luar negeri. Namun, permasalahan pada
            hewan ternak adalah metode ini masih terlalu mahal. Kebanyakan
            peternak di Indonesia masih menggangap masalah kesehatan hewan

            ternaknya tidak begitu penting sehingga pada umunya enggan untuk
            mengeluarkan biaya untuk diagnosa dan pengobatan. Penggunaan
            isolat lokal diharapkan dapat menjadi material dasar untuk pembuatan
            antigen membran rekombinan yang akan dapat diproduksi untuk
            mendeteksi toksoplasmosis di Indonesia dengan spesifitas dan
            sensitifitas yang tinggi.

                 Berbagai permasalahan terkait toksoplasma ini perlu
            dijadikan landasan untuk mendorong perbaikan sistem penanganan
            toksoplasmosis di Indonesia. Mulai dari masih sangat kurang
            pemahaman tentang penyakit toksoplasma, terutama karena penyakit
            ini secara klinis tidak menunjukkan gejala yang spesifik. Pemilihan


           12  Toksoplasmosis pada Hewan
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26