Page 45 - TOKSOPLASMOSIS-pada-Hewan
P. 45
fisik, misalnya mengenai posisi informasi genetika dalam pemetaan itu
sendiri. Pendekatan ini tidak hanya akan memberikan suatu gambaran
luas di dalam meneliti dasar-dasar genetika dari suatu fenotip yang
menarik, namun juga akan dapat membantu menerangkan banyak hal
yang berkaitan dengan fungsi dan struktur suatu kromosom. Manfaat
utama dari pemetaan genetika ini adalah sebagai alat bantu dalam
identifikasi dan kloning dari suatu gena. Pada kloning toksoplasma,
penyusunan pustaka genetika dapat dengan menggunakan Bacterial
Artificial Chromosome (BAC) sebagai vektor dengan insert berukuran
60 kb dari galur Rh (Khan dan Ajioka, data yang tidak dipublikasikan).
Data-data yang diperoleh dari penyusunan pustaka genetika ini,
selanjutnya dianalisa lebih lanjut oleh Richard Durbin (MRC, LMB,
Cambridge, UK) dan Jean-Thierry-Mieg (CNRS, Montpellier, France)
melalui suatu program khusus yang memuat database parasit-parasit
untuk dimanfaatkan dan dikembangkan pada penelitian lebih lanjut.
C. Transfeksi dan Transformasi
Berbagai penelitian yang berkaitan dengan biologi molekuler
toksoplasma terus berkembang dengan pesat tanpa henti. Salah satu
bidang yang tidak sedikit peranannya dalam upaya mengungkapkan
peranan masing-masing gena, berhubungan dengan fungsinya,
adalah transfeksi dan transformasi. Pada toksoplasma, teknik ini
memungkinkan, karena parasit tersebut dapat dibiakkan secara in
vitro di suatu media khusus untuk mempelajari lebih lanjut tentang
protein trafficking, sekresi antigen dan resistensi terhadap obat.
Dengan teknik elektroporasi dan transformasi ini, DNA akan dapat
disisipkan ke dalam suatu gena tertentu yang dikehendaki. Untuk
selanjutnya, parasite tersebut dibiakan kembali dalam media buatan.
Dalam teknik ini, ada 2 reporter gena yang dipakai, yaitu gena yang
mengkode cat dan LacZ. Kemudian, tingkat ekspresi dari transfeksi ini
akan meningkat dalam waktu 24 jam setelah elektroporasi dilakukan
(Soldati dan Boothroyd, 1993).
36 Toksoplasmosis pada Hewan