Page 93 - TOKSOPLASMOSIS-pada-Hewan
P. 93
dan rambut/bulu; cairan tubuh seperti : darah; sekret dan ekskret
seperti : feses, urin, leleran lendir dan lain sebagainnya.
Pada prinsipnya pencarian parasit lebih baik dilakukan pada
organ yang baru diambil segera setelah nekropsi. Namun demikian
bila ada keterbatasan waktu organ-organ tersebut dapat disimpan
dalam freezer.
Kerokan kulit
Inspeksi Darah Eksudat
Pemeriksaan Sekret Keradangan
klinis Palpasi
Makroskopis
Deteksi Mukus Natif
Pemeriksaan Pemeriksaan ektoparasit
kan hidup Langsung Mikroskopis Makroskopis Sentrifus
Deteksi
endoparasit Mikroskopis McMaster
Protozoa
Pemeriksaan
tidak langsung Biakan larva
Serologis Cacing Darah
Sekret Kultur jaringan
Normal Pemeriksaan
Diagnosa Pemeriksaan permukaan Hematologi
tubuh
Parasitologi pasca mati Serum Mukus Pemeriksaan
Pengujian Pemeriksaan sekret
otot Organ
Presipitasi
Darurat Pemeriksaan jaringan
organ Aglutinasi
Air Imunofloresen
Pemeriksaan Lapangan
Lingkungan Tanah Pakan PCR
Vegetasi Lantai Western Blot
Kolam/Akuarium
Limbah Peralatan DNA Probe
Gambar 33. Bagan alur diagnosa penyakit parasit pada kucing dari
pengujian konvensional hingga molekuler
1. Diagnosa pada Kucing
Toksoplasmosis dapat didiagnosa berdasarkan rekam
medis kucing, gejala klinis penyakit, dan pemeriksaan laboratoris.
Pemeriksaan 2 tipe antibodi T. gondii pada sampel darah, IgG dan
IgM, dapat dilakukan untuk meneguhan diagnosa toksoplasmosis.
Antibodi IgG terhadap T. gondii yang tinggi pada kucing yang sehat
dapat disebabkan karena kucing pernah terinfeksi toksoplasma dan
kemungkinan besar sudah mempunyai kekebalan tubuh terhadap
toksoplasma dan tidak mengeluarkan oosista di fesesnya. Kucing
84 Toksoplasmosis pada Hewan