Page 318 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 318
Mubyarto dan Ilmu Ekonomi yang Membumi
Bagaimana pergeseran ini harus dilihat?
Sebelum muncul gagasan dari kaum Fisiokrat di Perancis,
kegiatan perekonomian negara-negara Eropa pada masa itu,
sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, dikuasai oleh doktrin
Merkantilisme, yang sangat menekankan pentingnya memper-
besar pundi kekayaan dan kekuasaan negara. Di tengah geliat
industrialisasi dan perkembangan kegiatan perdagangan, bebe-
rapa prinsip yang diimani Merkantilisme, seperti dominannya
kekuasaan negara tadi, misalnya, tidak lagi bisa dipertahankan.
Oleh karena itu muncullah gagasan-gagasan baru, sebagaimana
misalnya yang dipapar oleh Adam Smith (1723-1790), melalui
karyanya yang telah menjadi klasik, An Inquiry into the Nature
and Causes of the Wealth of Nations (1776). Dalam karyanya tersebut,
Smith melancarkan kritik terhadap intervensi negara yang bisa
menghambat kegiatan industri dan perdagangan yang sedang
menggeliat. Menurut Smith, pasar harus diberi keleluasaan untuk
berkembang tanpa campur tangan negara.
Jadi, jika di Perancis konteks kelahiran doktrin laissez-faire
adalah kelirunya campur tangan pemerintah dalam memahami
struktur perekonomian rakyat Perancis yang bertumpu pada sek-
tor pertanian, maka di Inggris gagasan serupa digunakan untuk
mengkritik pemerintah yang masih gagap dengan perubahan
besar yang menyertai Revolusi Industri, dimana dibutuhkan
konvensi baru dalam menilai dan mengatur kegiatan perekono-
mian. Bisa kita lihat, bahwa baik di Perancis maupun di Inggris,
doktrin laissez-faire sebenarnya ditadaruskan untuk membela
ekonomi rakyat, meski yang dimaksud dengan ekonomi rakyat
itu berbeda antara Perancis dan Inggris. Dan perlu pula dicatat,
bahwa baik dalam ajaran kaum Fisiokrat di Perancis, maupun
dalam nalar Adam Smith di Inggris, laissez-faire tidak dijadikan
299