Page 317 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 317
Pemikiran Agraria Bulaksumur
Kembali kepada doktrin laissez-faire, pendukung doktrin ini
berpendapat bahwa perekonomian swasta (private-enterprise econ-
omy) akan mencapai tingkat efesiensi yang lebih tinggi dalam
pengalokasian dan penggunaan sumber-sumber ekonomi yang
langka, sehingga akan mencapai pertumpuhan ekonomi yang
lebih besar, bila dibandingkan dengan kegiatan perekonomian
yang didominasi negara (centrally planned economy). Pendapat ini
didasarkan pada pemikiran bahwa kepemilikan pribadi atas sum-
ber daya dan kebebasan penuh untuk menggunakannya akan
menciptakan dorongan kuat untuk mengambil risiko dan bekerja
keras. Sebaliknya, birokrasi pemerintah cenderung mematikan
inisiatif dan menekan perusahaan.
Dalam pandangan laissez-faire, kewajiban negara bukanlah
melakukan intervensi untuk menstabilkan distribusi kekayaan
atau untuk menjadikan dirinya menjadi semacam negara kese-
jahteraan (welfare state) yang bisa melindungi rakyatnya dari
kemiskinan. Laissez-faire sepenuhnya memandang bahwa kese-
jahteraan hanya bisa diproduksi oleh pasar, bukan negara. Oleh
karena itu negara tidak boleh melakukan proteksi, seperti melalui
hambatan tarif, subsidi, atau semacamnya.
Gagasan laissez-faire sebagaimana yang kini masih ada dan
menjadi kiblat teori ekonomi arus utama (mainstream economics),
tidak lagi berhubungan dengan pikiran kaum Fisiokrat di Perancis
yang membela sektor pertanian, melainkan telah diambil alih oleh
para penganut liberalisme klasik di Inggris untuk melindungi
ekonomi pasar bebas yang mereka imani.
Fakultas Teknologi Pertanian UGM (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada,
2008), hal. 3-4, 9, 11.
298