Page 312 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 312

Mubyarto dan Ilmu Ekonomi yang Membumi
               Sukadji menyebut analisis itu sebagai berpangkal dari ekonomi
               Neoklasik yang didasari filsafat hedonisme, sebuah paham yang
                                         160
               secara verbal sering kita tolak.  Di Indonesia, selain Mubyarto,
               sarjana yang gigih dan konsisten dalam membongkar bias-bias
               teori ekonomi Neoklasik semacam itu adalah Hidayat Nataat-
               madja, Sritua Arief, Daoed Joesoef, Sri-Edi Swasono dan M.
               Dawam Rahardjo.
                   Tentu saja semua penjelasan itu masih bersifat global untuk
               menerangkan bagaimana kontribusi pemikiran Mubyarto ter-
               hadap studi agraria. Untuk itu uraian pada bagian awal terdahulu,
               yang memaparkan terobosan teoritis yang disumbangkan oleh
               Mubyarto terkait soal harga dan produksi beras, akan dibuka kem-
               bali untuk menjelaskan betapa pemikiran tersebut berarti sangat
               penting bagi studi agraria di Indonesia.
                   Pada bagian awal telah disebutkan bahwa salah satu sebab
               kenapa masalah produksi beras tidak pernah terpecahkan adalah
               karena faktor harga tidak pernah dilihat sebagai fungsi insentif
               bagi para petani. Perlakukan ini kemudian membawa imbas
               serius, dimana persoalan beras pada akhirnya terisolir sekadar
               menjadi persoalan mikro di tingkat rumah tangga petani (dan rumah
               tangga konsumen secara umum), sedangkan relasi makronya
               dengan perekonomian nasional sepenuhnya diabaikan. Analisis
               simultan yang dilakukan Mubyarto ketika menyusun disertasi-
               nya, merupakan usaha teoritis yang bukan hanya berguna untuk
               merumuskan politik pangan yang tepat, melainkan juga sebuah
               inisiasi teoritis yang penting dalam mengintegrasikan analisis
               mikro-ekonomi dengan makro-ekonomi. Jadi, di balik pandangan




                   160  Ibid., hal. 11.

                                                                  293
   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317