Page 307 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 307

Pemikiran Agraria Bulaksumur
            pada gilirannya mereka mampu meningkatkan produksi dari
            tanah-tanah tadi. Dan kedua, menciptakan syarat dan kondisi yang
            lebih baik bagi petani yang masih terpaksa mengerjakan tanah
            orang lain, sehingga hasil bagi yang mereka terima kian bertam-
                    152
            bah besar.  Bagi Mubyarto, dua agenda tadi merupakan bentuk
            penegasan bahwa reforma agraria pada dasarnya dimaksudkan
            sebagai alat untuk menolong penduduk termiskin. Artinya,
            dengan kata lain, reforma agraria merupakan bagian dari agenda
            untuk menciptakan keadilan sosial.
                Dalam uraiannya mengenai agenda reforma agraria,
            Mubyarto banyak memberikan perhatiannya pada soal pen-
            ciptaan syarat dan kondisi bagi para petani yang menggarap tanah
            orang lain. Ini berangkat dari pengalaman bahwa seringkali soal
            mengenai reforma agraria ini hanya diterjemahkan sekadar meru-
            pakan soal redistribusi tanah. Dari pengalaman sejarah yang
            dicermatinya, terutama belajar dari pelaksanaan reforma agraria
            pada 1960-an, penafsiran demikian telah membuat agenda refor-
            ma agraria tak sepenuhnya berjalan, mengingat para panitia
            landreform kemudian menganggap jika tak ada lagi tanah yang
            bisa dibagikan, maka mereka berarti tak lagi memiliki tugas, atau
            tugasnya menjadi selesai. Ini membuat masalah hubungan bagi
            hasil para petani penggarap yang menggarap tanah orang lain
            menjadi terluputkan. Impaknya, meskipun reforma agraria pada
            tahun 1960-an berhasil mengurangi jumlah para penyakap (karena
            mereka kemudian memiliki tanah sendiri), namun jumlah buruh
                                              153
            tani ternyata menjadi sangat meningkat.  Akibat lebih jauhnya
            tentu saja adalah penurunan tingkat upah riil para buruh tani



                152  Mubyarto, Politik Pertanian…, op.cit., hal. 107.
                153  Ibid., hal. 108.

            288
   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312