Page 305 - Pemikiran Agraria Bulaksumur Telaah Awal atas Pemikiran Sartono Kartodirdjo Masri Singaarimbun dan Mubyarto
P. 305
Pemikiran Agraria Bulaksumur
“Makin lama makin terasa bagi setiap pengadjar Ilmu Ekonomi di Indo-
nesia bahwa buku-buku bahasa asing jang ditulis berdasarkan situasi dan
kondisi negara-negara di luar Indonesia tidak dapat begitu sadja dipakai,
karena baik tjontoh-tjontohnja maupun analisanja seringkali tidak sesuai
dengan keadaan di Indonesia. Hal ini sangat memberatkan para penga-
djar… Masalah demikian dialami oleh penulis selama lima tahun mengadjar
Ilmu Ekonomi Pertanian pada Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah
Mada Jogjakarta. Maka buku ini ditulis dengan harapan agar supaja beban
persoalan jang dihadapi oleh dosen dan mahasiswa sebagaimana disebut-
kan di atas dapat diringankan sekedarnja.” 146
Maksud sebagaimana diterangkan oleh penulisnya itu pula
yang kemudian membuat buku itu disambut cukup hangat pada
masanya. Hingga awal dekade 1970-an, buku-buku teks univer-
sitas memang masih didominasi oleh buku-buku teks berbahasa
asing. Kalaupun tersedia bacaan dalam bahasa Indonesia, bentuk-
nya tak lebih dari sekadar diktat yang tak memadai sebagai bahan
bacaan. Oleh karena itu, pada 1970 sejumlah sarjana terkemuka
mendirikan sebuah lembaga swasta bernama Perhimpunan In-
donesia untuk Pembinaan Pengetahuan Ekonomi dan Sosial
(BINEKSOS), yang misinya adalah untuk menanamkan kesadaran
dan membina pengetahuan ekonomi dan sosial di kalangan
masyarakat Indonesia. Untuk keperluan itu, BINEKSOS memiliki
program mensponsori penulisan buku-buku teks universitas bagi
para sarjana Indonesia. Dewan Redaksi BINEKSOS dipimpin oleh
Soemitro Djojohadikusumo (1917-2001), dan beranggotakan
beberapa orang, seperti Suhadi Mangkusuwondo (l. 1927), Sukadji
Ranuwihardjo (1931-2007), Basuki T. Sidharta, Soelaeman Soe-
mardi, dan Ismid Hadad. Buku karangan Mubyarto mengenai
147
146 Mubyarto, Ekonomi Pertanian: Pengantar…, op.cit., hal. i.
147 Fikri Jufri, “Ini Baru Indonesia”, tulisan untuk rubrik resensi buku
Majalah Tempo, No. 28/III, 15 September 1973, hal. 29.
286