Page 213 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 213

minim, dianggap  pemerintah  telah  cukup  dan  selesai  dalam
          tahapan rehabilitasi dan rekonstruksi di India (Sharan 2010).
          Kurang  perhatiannya pemerintah  dalam  tahapan  rehabilitasi
          dan minimnya serta lemahnya regulasi yang mengatur terkait
          rehabilitasi ini menjadikan dan meninggalkan jejak kehancuran,
          dimana  orang-orang  yang  terkena  dampak dibiarkan  sendiri
          untuk menghadapi nasib dan masa depan yang tidak pasti dan
          bahkan cenderung suram.

             Pengadaan  tanah  di  India  dapat  berupaya  untuk  mampu
          memberikan  keadilan  bagi  masyarakat  terdampak  salah
          satunya yakni dalam proses/tahapan pengadaan tanah maka
          partisipasi masyarakat diikutsertakan dalam tahapan-tahapan
          baik dari persiapan, kesepakatan kompensasi nilai ganti rugi
          dan pemukiman kembali bagi masyarakat terdampak (Sarkar
          2011).

          IV.  PENGADAAN TANAH DI MALAYSIA

             Malaysia  resmi  menjadi  negara  merdeka  dari  masa
          penjajahan  Inggris  sejak  tanggal  31  Agustus  1957,  dan
          menyatakan  sebagai  Federasi  Malaya.  Tepat  di  tahun  1963
          Federasi Malaya bergabung dengan Negara Bagian Sabah dan
          Sarawak dan membentuk menjadi Malaysia. Negara ini memiliki
          sistem monarki konstitusional dan merupakan negara federal
          dengan 13 negara bagian. Sistem kebijakan perekonomian di
          negara ini  mengadopsi  sistem  ekonomi liberal. Di  beberapa
          negara pengaturan  terhadap  pengadaan  tanah  berada di
          bawah negara, akan  tetapi  di Malaysia  regulasi  terhadap
          pengelolaan  tanah  berada  di  bawah kewenangan  Kerajaan
          Negeri  atau di bawah Senari/Perlembagaan Persekutuan
          (Konstitusi  Malaysia).  Dalam  hal  ini  maka Pihak Berkuasa



        184   Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa
   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218