Page 215 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 215

(c)  digunakan  sebagai  lahan  pertambangan  atau  untuk
             tujuan  pemukiman  penduduk, pertanian,  perdagangan,
             perindustrian  atau  rekreasi.  (Akta  pengambilan  Tanah  9
             Akta 486, Seksyen 3 dalam Zakie 2011).
             Dengan  pengaturan  sebagaimana  tersebut  di  atas  maka
          Pihak Berkuasa Negeri (PBN) dapat mengambil tanah menurut
          pendapat PBN asalkan bermanfaat bagi pembangunan ekonomi
          negara  ataupun  ekonomi masyarakat.  Permasalahan  yang
          terjadi  ialah  apabila  terdapat  penyalahgunaan  kewenangan
          oleh  PBN  maka  pengadaan  tanah  untuk  kepentingan  umum
          dapat  menuai  masalah  di  Malaysia.  Kajian  yang  dilakukan
          Zakie  (2011);  Ohya  (2021)  juga  menunjukkan  regulasi  yang
          cukup umum/luas terkait  peruntukan  pengadaan  tanah
          berimplikasi  terhadap  pengambilalihan  tanah  masyarakat
          untuk pembangunan kawasan industri ataupun pengembangan
          ekonomi  lainnya  yang  hanya  menguntungkan  pihak-pihak
          tertentu,  sementara  masyarakat  yang  harus  dirugikan  serta
          menanggung dampak berkepanjangan akibat pengambilalihan
          tanah.
             Regulasi    yang    ditetapkan    tersebut    menimbulkan
          kompleksitas  permasalahan  bagi  masyarakat.  Pemberian
          kewenangan  kepada  PBN  menyebabkan  timbulnya  diskresi-
          diskresi  dengan  mengatasnamakan  pembangunan. Bahkan
          dalam beberapa kasus implementasi di lapangan menunjukkan
          tanah  yang diambil  dari masyarakat  hanya semata-mata
          untuk perusahaan  yang  berorientasi  pada laba/keuntungan.
          Kebijakan yang ditetapkan ini tentunya hanya menguntungkan
          salah satu pihak dan semakin memperkaya golongan tertentu
          di Malaysia (Zakie 2011), sementara masyarakat yang harus
          menanggung risiko yang diakibatkan oleh pengadaan tanah.




        186   Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220