Page 224 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 224
B. Dampak Terhadap ‘’Orang Asli/Masyarakat Adat’’ dan
Etnis Tertentu di Malaysia
Beberapa praktik pengadaan tanah yang dilaksanakan di
Malaysia khususnya di daerah pedalaman, wilayah dataran
tinggi maupun pada kawasan hutan tropis mengakibatkan
masyarakat adat dengan entitas tertentu harus tergusur
dari tanah tempat tinggal maupun tanah sebagai sumber
utama penghidupan masyarakat. Dalam kajian Alias (2009)
menyatakan bahwasanya masyarakat tersebut masuk dalam
kaum marginal, dan dengan adanya pengadaan tanah justru
menjadikan mereka semakin terpinggirkan untuk mengakses
sumber daya alam. Adger dan Brown (2009) mengungkapkan
masyarakat miskin maupun kelompok marginal sangat rentan
terhadap kondisi sosial maupun ekologi, dikarenakan mereka
memiliki risiko bawaan yang lebih besar. Ketergantungan
hidup masyarakat adat pada sumber daya alam maupun hutan
yang menyediakan ketersediaan sumber makanan, sumber
obat-obatan, mata pencaharian maupun sumber daya lainnya
(Lunkapis 2015) seringkali harus terputus karena adanya
regulasi dari negara yang mengatur terkait sumber daya alam
khususnya tanah (Long et al, 2003). Bahkan dengan adanya
proyek pembangunan, masyarakat seringkali harus dipindahkan
secara paksa pada lokasi dan peradaban baru. Dalam konteks
ini, tentu ketika memindahkan penduduk karena pengadaan
tanah, hal terpenting yang perlu dilakukan adalah bagaimana
dengan keberlanjutan hidup masyarakat adat yang sebelumnya
bergantung pada sumber daya alam/hutan hendaknya menjadi
pertimbangan utama bagi pemerintah maupun pihak yang
membutuhkan tanah.
Praktik Pengadaan Tanah di Beberapa Negara 195