Page 259 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 259
kerangka kerja 3.4 ditunjukkan bahwasanya negosiasi dan
kesepakatan dengan masyarakat menjadi pusat dan prioritas
penting dalam tahapan ini. Kondisi ini penting dilakukan
dalam pengadaan tanah, permukiman kembali dan pemulihan
kehidupan masyarakat, karena yang akan menjalani kehidupan
adalah masyarakat di mana mereka lebih memahami diri
mereka sendiri, memahami kapasitas dan kemampuan yang
dimiliki, memahami kebiasaan dan kemauan yang mereka
inginkan, dan memahami konsep permukiman ataupun jenis
pekerjaan apa yang sekiranya sesuai dengan kemampuan
dan kebiasaan yang telah mereka miliki. Kesepakatan melalui
negosiasi ini memegang peran penting terhadap keberhasilan
setiap proyek karena mereka merasa dilibatkan dan merasa
memiliki proyek, khususnya terhadap permukiman kembali dan
pemulihan kehidupan.
Proses permukiman kembali dalam pengadaan tanah
tentunya harus memikirkan bagaimana skema kehidupan
dan kepentingan masyarakat dalam jangka panjang bukan
hanya kepentingan jangka pendek semata. Beberapa kondisi
yang cukup sulit dalam permukiman kembali ini adalah
menentukan dimana lokasi dan menemukan lahan pengganti
yang digunakan untuk permukiman kembali. Penentuan lokasi
permukiman kembali bagi masyarakat yang menggantungkan
hidupnya pada sektor agraris tentunya lebih kompleks karena
selain menyediakan tanah untuk permukiman juga harus
menyediakan tanah/lahan pertanian yang subur maupun lahan
penggembalaan yang memadai untuk menyediakan pekerjaan
baru bagi masyarakat terdampak. Beberapa kasus menunjukkan
bahwasanya penentuan lokasi untuk permukiman kembali baik
untuk masyarakat yang terkena dampak pengadaan tanah
230 Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa