Page 261 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 261

hingga  pada level  bawah. Agar  proses  sosialisasi  ini  dapat
          berlangsung secara efektif dan efisien maka penekanan kepada
          pihak/rumah tangga  yang  terkena  dampak perlu dilakukan
          secara intensif. Proses sosialisasi dengan keterlibatan secara
          terpisah,  misalnya  saja  antara  perempuan  dengan  laki-laki
          dalam  forum  dan  waktu  yang  terpisah,  anak-anak/remaja
          dengan  pihak orang  tua dalam pertemuan yang  berbeda,
          kelompok rentan juga diberikan wadah dan forum yang terpisah
          tentunya dapat memberikan keterwakilan yang objektif serta
          setiap  kelompok tersebut  mampu  menyuarakan  aspirasinya
          tanpa adanya tekanan. Praktik pendekatan penjaringan aspirasi
          masyarakat  yang  terjadi  dalam  pengadaan  tanah  selama  ini
          mungkin masih  dilakukan secara bersamaan, dan dominasi
          kaum laki-laki masih sangat tinggi dalam proses pengambilan
          kebijakan.  Kondisi  inilah  yang  mengakibatkan  ketimpangan
          gender yang hasilnya kebijakan yang dirumuskan belum mampu
          mengakomodir kepentingan-kepentingan  seluruh  lapisan
          masyarakat.  Hal  ini  dibuktikan  dalam beberapa kajian,  yang
          menunjukkan bahwa pasca pengadaan tanah seringkali kaum
          wanita  mengalami  kesulitan  dalam memperoleh pekerjaan,
          mengalami  kesulitan  dalam beradaptasi  dengan  lingkungan
          baru dan mengalami kesulitan untuk cepat pulih dari dampak
          buruk pengadaan tanah.
             Keterlibatan  masyarakat  dalam proses  pengadaan  tanah
          hendaknya mampu mencapai level tertinggi yakni hingga level
          pemberdayaan  masyarakat  dimana  pengambilan  keputusan
          dilakukan  oleh  masyarakat.  Skema  tingkat  keterlibatan
          masyarakat  yang  tepat  dan  yang  baik  dapat  disajikan
          sebagaimana gambar berikut:





        232   Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa
   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266