Page 249 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 249

3.22. Pandangannya tentang Sekolah: Sebuah Independensi
                       Rahmah  merupakan  sosok  seorang  pendidik  yang  teguh
                pendirian  dan  memiliki  kemauan  keras.  Rasa  cintanya  kepada
                pendidikan,  dipadu  dengan  karakternya  yang  pantang  menyerah,
                telah  melahirkan  suatu sifat  sekaligus  sikap  lain  yang  melekat pada
                dirinya: independensi.

                       Kecintaan  Rahmah  pada  pendidikan  melebihi  kecintaannya
                pada  kepentingan  yang  lain.  Karenanya,  ketika  di  kemudian  hari  ia
                juga  terlibat  di  dunia  politik,  ia  tetap  menjaga  independensi
                sekolahnya,  bebas  dari  afiliasi  dengan  organisasi  masyarakat  dan
                organisasi  politik  manapun.  Setahun  sebelum  Muhammadiyah
                memasuki  Minangkabau,  Diniyah  School  Putri  diajak  bergabung
                dengan  organisasi  sosial  keagamaan  dan  disarankan  agar  namanya
                diganti dengan Aisyiyah School atau Fatimiyah School, namun saran
                                                                          92
                tersebut tidak diterima oleh para guru Diniyah School Putri.
                       Keteguhan  hati  Rahmah  kembali  diuji  ketika  Rasuna  Said
                hendak mengajarkan politik di sekolah tersebut pada 1930. Rahmah
                menentang keras sikap Rasuna Said karena dianggap menempatkan
                Diniyah  School  Putri  di  bawah  naungan  partai  politik  yang  saat  itu
                justru  sangat  membahayakan  kelangsungan  sekolah.  Menurut
                Rahmah, politik untuk murid adalah kecintaan mereka pada tanah air
                didasari iman yang kuat. Kalau iman tidak ada, politik dapat menjadi
                bumerang yang akan menghancurkan agama. Sementara itu, Rasuna
                Said  berpandangan  bahwa  murid-murid  perlu  berpolitik  dan
                mengambil  bagian  di  dalamnya.  Perbedaan  sudut  pandang  kedua
                sahabat    dan    tokoh    perjuangan    tersebut   pada    akhirnya
                mempengaruhi corak perjuangan keduanya. Karenanya, Rasuna Said
                akhirnya  memutuskan  pindah  mengajar  ke  Padang  yang  lebih
                memberinya  kesempatan  untuk  mengembangkan  pandangan
                politiknya.
                       Independensi     sekolah    ini    juga   ditunjukkan    saat
                diselenggarakan permusyawaratan besar guru-guru agama Islam se-
                Minangkabau yang ada di bawah Permi di padang panjang pada




                                                                                 237
   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253   254