Page 254 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 254

Amini  (politisi  PPP),  Suryani  Taher  (istri  pimpinan  Perguruan  Tinggi
                Atthahiriyah  Jakarta,  Nurhayati  Supangat  (pendiri  dan  pemilik  alat-
                alat kosmetik merk “wardah”, Zahrah, Istri beberapa pejabat Negara
                (misalnya  ibunda  Yusuf  Kalla  dan  nyonya  Azwar  Anas),  dan  istri
                beberapa gubernur dan wakil gubernur.  102

                       Dari  awal  hingga  sekarang,  Diniyah  Puteri  tetap  konsisten
                dengan  usaha  mempersiapkan  para  wanita  menjadi  seorang  ibu
                untuk “mencerdaskan generasi Muslim”. Untuk itu, kepada siswanya
                diajarkan  ilmu-ilmu  kependidikan,  seperti  metode  pembelajaran,
                psikologi  pendidikan  dan  perkembangan.  Tidak  hanya  itu,  melalui
                pelajaran  fikih,  murid-muridnya  dibekali  nilai-nilai  kesederajatan
                antara  pria  dan  wanita;  wanita  juga  diperbolehkan  bekerja  di  luar
                rumah jika memang ada tuntutan untuk itu; dan juga diajari secara
                detail tentang masalah-masalah kewanitaan.  103
                       Sejak  tahun  2000,  konsentrasi  Diniyah  Puteri  sudah  mulai
                melebar, misalnya dengan menjadikan muridnya kelak siap menjadi
                panutan, tidak saja panutan bagi rumah tangga tetapi juga ibu bagi
                lingkungan  masyarakatnya.  Menurut  Fauziyah  el-Muhammady—
                pimpinan  perguruan  ini,  seperti  dikutip  Dina  Afrianty,  ada  tiga  hal
                penting yang harus dipertimbangkan untuk membentuk figur seorang
                ibu yang demikan: pertama, seorang ibu dituntut mendidik anaknya
                agar menjadi pribadi yang tangguh dan unggul;  kedua, mereka juga
                dididorong  menguasai  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  yang
                berkembang      pesat;  dan    ketiga,  didorong    terlibat   dalam
                perkembangan  dan  pembangunan  nasional.  Untuk  tiga  tantangan
                besar  tersebut  dibutuhkan  kader-kader  wanita  Muslim  yang
                berkualitas. 104 karena  itu,  jika  selama  ini  telah  dibekali  berbagai
                keterampilan  seperti  memasak,  menjahit,  dan  menenun,  ke  depan
                mereka harus dibekali berbagai keterampilan sarat teknologi tinggi:
                computer,  internet,  dan  alat  komunikasi  lain.  Hal  ini  sesui  dengan
                cita-cita  Diniyah  Puteri:  “mempersiapkan  wanita,  mendidik  sebuah
                generasi”. 105
                       Keberhasilan  Rahmah  dalam  mengelola  Perguruan  Diniyah
                Puteri telah menarik perhatian Rektor Universitas al-Azhar Kairo, Dr.
                Syaikh Abdurrahman Taj. Maka pada 1955, dia mengadakan




                242
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259