Page 119 - E-Book Dasar-dasar Hukum K3_Neat
P. 119
111 | D a s a r - d a s a r H u k u m d a n K 3
Densitas ANFO 0,85 gr/cc
b) Sensitivitas (sensitivity)
Ukuran tingkat kemudahan inisiasi bhn.peledak atau ukuran minimal booster yang
diperlukan
Bervariasi tergantung pada kompisisi bhn.peledak, diameter, temperatur dan tekanan
ambient
High explosive (1,1D) - sensitif terhadap detonator No.8 atau detonating cord 10 gr/m
Blasting agent (1,5D) - tdk sensitif terhdp. detonator No.8; memerlukan booster (primer)
Beberapa blasting agent sensitif terhadap det.cord dan dapat mencegah sekuen
peledakan tunda downhole
Hubungan Densitas Dan Sensitivitas Handak
Densitas kritis terbentuk bila partikel-partikel pembentuk handak terlalu rapat, sehingga
tidak terdapat voids sebagai ruang bagi terbentuknya hot spots agar terjadi detonasi
Densitas handak berhubungan erat dengan sensitivitasnya
Deadpressing terbentuk bila voids untuk gas rusak, misalnya karena tekanan, gelombang
kejut, shg mengurangi sensitivitasnya.
Gambar 7.4 Hubungan Densitas dan Sensitivitas Handak
(sumber: http://arghaminers.blogspot.com diunduh 26 November 2014)
c) Ketahanan terhadap Air (water resistance)
Kemampuan bhn.peledak untuk melawan air disekitarnya tanpa kehilangan sensitifitas
atau efisiensi
Ketahanan thd air bhn.peledak bervariasi. ANFO tidak tahan terhadap air (larut);
sedangkan emulsi danwatergels tahan air
Fume berwarna coklat-orange dari gas NO menandakan hasil peledakan yang tidak
efisien akibat bhn. Peledak basah
Ketahanan thd air dapat dilakukan dengan melapisi lub. ledak atau menggunakan
cartridge