Page 22 - modul dasar pembuatan roti
P. 22

Kandungan  mineral  dan  keasaman  air  sangat  berpengaruh  terhadap  sifat  adonan.  Jika
                        menggunakan air yang lunak seperti air destilata atau air hujan cenderung menyebabkan
                        adonan  lengket  dan  produk  kurang  mengembang.  Jika  digunakan  air  yang  demikian
                        sebaiknya  gunakan  peragi  kimia  atau  mineral  yeast  food  yang  mengandung  garam  –
                        garam mineral, dan jumlah garam ditingkatkan tanpa menyebabkan rasa asin berlebihan.

                        Sebaliknya  bila  air  yang  digunakan  terlalu  banyak  mengandung  garam  karbonat
                        (magnesium  karbonat,  kalsium  karbonat)  penggunaan  garam  dikurangi  dan  jika
                        menggunakan  ragi,  jumlah  ragi  perlu  ditingkatkan  karena  gluten  akan  menjadi  lebih
                        keras.

                        3). Ragi Roti

                        Ragi  roti  atau  yeast  adalah  mikroorganisme  hidup  jenis  khamir  yang  sering  disebut
                        Saccharomyces cerevisiae, berkembang biak melalui cara membelah diri atau budding.
                        Yeast memfermentasikan adonan sehingga menghasilkan gas karbondioksida yang akan
                        mengembangkan  adonan.  Jika  proses  fermentasi  terkendali  dengan  baik,  maka  akan
                        menghasilkan  produk  bakeri  seperti  roti  dan  donat  yang  baik,  dalam  arti  mempunyai
                        volume dan tekstur yang baik serta cita rasa yang enak.

                        Selama  proses  fermentasi  akan  terbentuk  CO2  dan  ethyl  alkohol.  Gula-gula  sederhana
                        seperti glukosa dan fruktosa digunakan sebagai  substrat penghasil CO2. Gas CO2  yang
                        terbentuk  menyebabkan  adonan  roti  mengembang  dan  alkohol  berkontribusi  dalam
                        membentuk  aroma  roti.  Kondisi  fermentasi  yang  ideal  pada  temperatur  30-38  ˚C  dan
                        kelembaban 75-80%.

                        Kondisi untuk ragi yang penting dalam pengembangan membelah diri adalah tersedianya
                        air,  subtrat  (glukosa),  suhu  26-28  ˚C  dan  tersedianya  oksigen.  Suhu  ideal  absolut
                        fermentasi adalah 38 ˚C pada kelembaban relatif 80 %.

                        Proses fermentasi oleh ragi juga berhubungan dengan aktivitas enzim yang terdapat pada
                        ragi.  Enzim  yang terdapat  pada ragi  adalah invertase, maltase dan zymase. Gula pasir
                        atau sukrosa tidak difermentasi secara langsung oleh ragi.

                          Invertase  mengubah  sukrosa  menjadi  invert  sugar  (glukosa  dan  fruktosa)  yang
                           difermentasi secara langsung oleh ragi. Sukrosa dalam adonan akan diubah menjadi
                           glukosa pada tahap akhir mixing.
                          Maltase  mengubah  malt  sugar  atau  maltosa  yang  ada  pada  malt  syrup  menjadi
                           dekstrosa. Dekstrosa difermentasi secara langsung oleh ragi.
                          Zymase mengubah invert sugar dan dekstrosa menjadi gas karbondioksida yang akan
                           menyebabkan adonan menjadi mengembang dan terbentuk alkohol.

                        Reaksi yang dihasilkan dari aktivitas enzim ini adalah ;
                        C12H22O11 + H2O                            2 C6H12O6
                        Sukrosa     + air                          invert sugar

                        C6H12O6                                    2 C2H5OH + 2 CO2
                        Dekstrosa                                  etil alkohol + karbondioksida






                        Modul Memproduksi                                                                   24
                        Roti
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27