Page 92 - E-module Berbasis Problem Based Learning Materi Keanekaragaman Hayati dan Protista
P. 92
5. Chlorophyta
Alga hijau (green algae), dari filum chlorophyta memiliki karakteristik yang sama dengan tumbuhan. Chlorophyta
hidup di perairan air tawar, namun ada banyak spesies yang hidup di laut dan di daratan (tempat lembab, tanah, dan
batang pohon). Chlorophyta yang paling sederhana adalah organisme uniselular seperti Chlamydomonas, yang
menyerupai gamet dan zoospore dari chloropyta yang lebih kompleks. Berbagai spesies chlorophyta uniselar hidup
sebagai plankton atau mendiami tanah lembab. Beberapa chlorophyta bahkan telah beradaptasi dengan salah satu
habitat yang tak terduga yaitu di salju. Contohnya yaitu Chlamydomonas nivalis dapat membentuk ledakan alga di
gletser dan padang salju yang berketinggian jauh di atas permukaan laut, tempat pigmen merahnya menghasilkan efek
yang disebut ‘salju semangka’ (watermelon snow) (Lihat Gambar 35). Chlorophyta mengandung klorofil sebagai
pigmen fotosintesis primer. Chloropyta juga memiliki dinding sel dan menyimpan makanannya sebagai karbohidrat.
Kebanyakan chlorophyta memiliki siklus hidup yang kompleks, dengan tahap-tahap reproduksi seksual maupun
aseksual. Hampir semua spesies chlorophyta bereproduksi secara seksual dengan gamet-gamet biflagelata yang
memiliki kloroplas-kloroplas berbetuk mangkok. Contoh spesies dari filum chlorophyta yaitu Volvox, yang tertera
pada Gambar 36.
Gambar 35. Salju semangka. Pigmen-pigmen karotenoid pada beberapa chlorophyta penghuni salju, seperti Chlamydomonas
nivalis, mengubah salju menjadi berwarna merah, Sumber: (Campbell, 2010)
Gambar 36. Volvox, alga hijau air tawar kolonial, Sumber: (Campbell, 2010)
70