Page 98 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 98
ahmad habibul amin | Ciptakan Pondok Berbasis Ekonomi Kemasyarakatan
pondok dan 40 persen untuk pemodal. Hasil itu sudah cukup
untuk membiayai kebutuhan sehari-hari dan terus bisa mengaji.
Itulah, salah satu program yang ada di Ponpes Fathul Ulum
asuhan KH Ahmad Habibul Amin atau yang akrab disapa Gus
Amin. Memang, menurut Sang Pengasuh, Ponpes yang dir-
intisnya digadang-gadang sebagai labarotorium kemandirian
ekonomi santri, wali santri dan masyarakat. Sehingga semua
santri difasilitasi bidang usaha sesuai minat dan bakatnya. Mer-
eka tidak hanya dapat ilmu dan pengalaman, namun juga bisa
mengumpulkan modal untuk merintis di kampung halaman ke-
tika sudah boyong.
Selama ini, Gus Amin sangat gigih mendorong para santri, wali
santri dan masyarakat agar mempunya usaha sehingga mandiri
secara ekonomi. Sebagai Ketua Robithah Ma’ahid Islami Nah-
dlatul Ulama (RMI NU) Kabupaten Jombang, dia juga sangat
getol menularkan virus kemandirian ekonomi tersebut kepada
pesantren-pesantren yang lain.
Pilihan yang diambil Gus Amin tidak lepas dari kerasnya tem-
paan ekonomi yang dia jalani selama menjadi santri. Dia lahir
di pelosok Kabupaten Blora yang miskin. Tepatnya di Dusun
Kenong Gong Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban. Kedua
orang tuanya, Sukri dan Syamirah, bekerja serabutan untuk
mencukupi kebutuhan tujuh anak. Semua bisa makan saja sudah
bagus.
Di tengah kemiskinan seperti itu, orang tuanya sangat keras da-
lam hal pendidikan agama. Semua anaknya didorong agar mon-
dok. Dari tujuh anaknya, lima di antaranya benar-benar mondok,
termasuk Gus Amin yang merupakan anak bungsu. Walaupun
untuk mondok dia harus berjuang sendiri, mencari penghidupan
sendiri, banting tulang melakukan berbagai pekerjaan untuk
| 84