Page 46 - FISIKA MATEMATIKA TRASFORMASI KOORDINAT_Neat
P. 46

2.3 Rangkuman





                     1. Transformasi linear yang dimaksud adalah perpindahan dari satu ruang yang biasa
                         dinamakan dengan domain ke ruang lain yang dinamakan kodomain. Dalam dua
                         dimensi, persamaan transformasi ditulis :
                                                           X = ax + by
                                                           Y = cx + dy
                     2. Jika A adalah  matriks  n  x  n,  maka  vektor  tak  nol x dinamakan  vektor  eigen
                         (eigenvector)  dari A jika Ax  adalah  kelipatan  skalar  dari x;  yakni Ax=µx.
                         Skalar µ dinamakan nilai eigen (eigenvalue) dari A dan x dikatakan vektor eigen
                         yang bersesuaian dengan µ
                     3. Pendiagonalan  matriks  merupakan  suatu  bentuk  similaritas,  dimana  dalam
                         pendiagonalan banyak matriks real (nilai eigen) yang tidak dapat didiagonalisasi
                     4. penggunaan  pendiagonalan  matriks  (proses  diagonalisasi)  yang
                         sederhana  adalah  pada  persamaan  conic  (elips  atau  hiperbola)  yang
                         pusatnya  adalah  pada  titik  asal  sumbu,  dengan  bentuk  umum

                         persamaannya adalah :
                                                          2 + 2       +      2 = K
                     5. Koordinat lengkung digunakan untuk menganalisis suatu fungsi yang terdefinisi
                         dalam koordinat  lengkung (polar,  silinder,  bola,  dsb).  Ada  beberapa  sifat-sifat
                         lengkung  sistem  koordinat  seperti  koordinat  polar  atau  silinder,  dengan
                         menggunakan  dua  familiar  sistem-sistem  koordinat  tegak  lurus    (x,  y,  z)  dan
                         koordinat silinder (r, θ, z).

                     6. Dalam koordinat tegak lurus, jika x, y, z, adalah koordinat partikel, dan x berubah
                         oleh  dx  dengan  y  dan  z  konstan,  maka  jarak  partikel  yang  berpindah  ds  =  dx.
                         Namun, dalam sistem silinder, jika θ berubah oleh dθ dengan r dan z  konstan,
                         jarak  partikel  berpindah  tidak  sama  dengan  dθ,  tapi  ds  =  r  dθ.  Faktor-faktor
                         seperti  r  di  rdθ  yang  memperbanyak  turunan-turunan  dari  koordinat  untuk
                         mendapatkan jarak yang dikenal sebagai faktor skala.






















                                                                                                     41
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51