Page 4 - 3.2 Bahan Bacaan Kaidah Pencacahan
P. 4

Contoh 2.
                    Dari angka 2,3,5,6,7, dan 9 dibuat bilangan yang terdiri dari 3 angka yang berlainan yang
                    lebih kecil dari 400. Tentukan peluang bahwa bilangan tersebut adalah 325 atau 235!
                    Jawab :
                    Banyaknya kombinasi 3 angka dari angka-angka 2,3,5,6,7,9 yang besar bilangan itu kurang
                    dari 400 adalah :
                    Posisi untuk angka pertama hanya ada 2 angka yaitu angka 2 dan 3
                    Posisi untuk angka ke 2 ada 5 angka
                    Posisi untuk angka ke 3 ada 4 angka
                    Jadi banyaknya bilangan yang lebih kecil dari 400 adalah 2 x 5 x 4 = 40
                    Peluang bahwa bilangan tersebut adalah bilangan 325 atau 235 adalah 2/40=1/20.

                           Frekuensi adalah banyaknya hasil tertentu yang sama yang teramati.
                    Frekuensi harapan suatu kejadian adalah banyaknya hasil yang diharapkan muncul dari
                    sejumlah percobaan, jika A adalah suatu kejadian pada ruang sampel S dengan peluang
                    P(A), maka frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan adalah fh = n x P (A).
                           Frekuensi  relatif  atau  probabilitas  eksperimen  adalah  hasil  probabilitas  tertentu
                    yang  muncul  dari  sejumlah  percobaan  yang  dinyatakan  dalam  prosentase  dari  total
                    percobaan.
                           Frekuensi relatif ialah nilai perbandingan (rasio) antara banyaknya
                    hasil  yang  muncul  dengan  banyaknya  percobaan  yang  dilakukan.  Untuk  menentukan
                    nilai frekuensi relatif munculnya masing-masing hasil yang mungkin muncul (titik sampel)
                    jika  eksperimennya  dilakukan  sampai  dengan  tak  terhingga  kali,  kita  dapat  melihat
                    kecenderungannya.  Selanjutnya  karena  anggota  ruang  sampel  dari  eksperimen  itu
                    hanyalah
                    muka angka (A) dan muka gambar (G), maka frekuensi relatif munculnya
                    muka  gambar  adalah  ½.  Atau  secara  lebih  sederhana  karena  ruang  sampel  hasil
                    eksperimennya S hanya memuat 2 titik sampel saja yakni S = {s1, s2} = {A, G} dan menurut
                    aksioma Kolmogorof peluang munculnya setiap ruang sampel  S adalah 1  yakni P(S) = 1,
                    akibatnya jika peluang munculnya salah satu titik sampelnya P({s1}) sudah diketahui maka
                    peluang munculnya titik sampel yang kedua  P({s2}) dapat dihitung. Yakni dengan rumus
                    P({s2}) = P(S) – P({s1}) atau
                    P({s2}) = 1 – P({s1}).
                    Dengan rumus tersebut jika peluang munculnya muka angka A adalah P(A) = 1/2 , maka
                    peluang munculnya muka gambar G adalah P(G) = 1 – 1/2 = 1/2 .
                    Selanjutnya  karena  S  =  {A,  G}  dan  P(A)  =  P(G)  maka  ruang  sampel  S  =  {s1,  s2}  =  {A,  G}
                    merupakan  ruang  sampel  yang  berdistribusi  seragam.  Misalkan  pada  pengundian
                    sekaligus yang dilakukan terhadap sekeping mata uang logam dan 2 buah paku payung itu
                    E  adalah  peristiwa  munculnya  muka  gambar  (G)  pada  mata  uang  dan  munculnya  hasil
                    kembar  pada  paku  payung.  Tentukan  peluang  munculnya  peristiwa  E  yakni  P(E)  pada
                    eksperimen
                    tersebut.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9