Page 97 - Filsafat Ilmu dan Rekonstruksi Teori - Syarifuddin
P. 97

dan  kotor  juga  sangat  mungkin  memberi  solusi  penanganan  dan  pengentasan
        pengangguran.  Pekerjaanpekerjaan  dalam  bidang  pertanian  dan  perkebunan,
        tambang,  seni  kerajinan,  pariwisata,  pemasaran,  kesehatan  masyarakat,
        peternakan, perikanan, jasa boga dan jasa busana juga sangat besar bisa menyerap
        tenaga kerja. Pendidikan kejuruan dan vokasi dapat mengembangkan marketable
        man dengan pengembangan kemampuannya untuk membentuk keterampilan yang
        dapat melebihi sebagai alat produksi. Tenaga kerja trampil dan memiliki sikap kerja
        profesional, menguasai  budaya  kerja  dan  budaya  komunikasi yang  tinggi  sangat
        mudah mencari dan mendapatkan pekerjaan. Pemasaran dirinya menjadi sangat
        baik  dan  diminati  oleh  pengguna  atau  pemakai  tenaga  kerja.  Pendidikan  dan
        pelatihan  kejuruan  bertujuan  untuk  meningkatkan  prestasi  pendidikan  dan
        ketrampilan bagi anggota masyarakat, untuk pemenuhan pribadi mereka, termasuk
        untuk bekerja, untuk partisipasi yang lebih besar dalam masyarakat sipil dan untuk
        manfaat yang lebih luas seluruh komunitas (Burke, G., Smith, C.S., 2009). Asumsi
        ini  merupakan  dasar  dari  justifikasi  keberadaan  pendidikan  kejuruan  dan  vokasi,
        yang  dihubungkan  dengan  teori  ekonomi  dan  teori  sosial.  Menurut  Thompson
        (1973), pendidikan kejuruan dan vokasi adalah pendidikan untuk produksi, melayani
        akhir dari sistem ekonomi dan dikatakan memiliki kelengkapan sosial.
              Pendapat  ini  kemudian  dikuatkan  oleh  Atchoarena,  D.,  pada  tahun  2009.
        Pendidikan kejuruan dan vokasi pada tingkat menengah difokuskan pada penyiapan
        individu awal memasuki dunia kerja. Pendidikan kejuruan dan vokasi di Indonesia
        dalam menjalankan visi dan misinya meningkatkan kesejahteraan masyarakat harus
        berorientasi  pada  kebutuhan  komunitas  baik  lokal,  regionnal,  nasional,  bahkan
        internasional. Penyelenggaraan pendidikan vokasi dan kejuruan sebagai pendidikan
        dunia  kerja  penting  sekali  mencermati  kebutuhan  dan  harapan  masyarakat
        pengguna jasa pendidikan di daerah kabupaten/kota, propinsi, lintas propinsi dan
        bahkan  dunia.  Bila  suatu  pendidikan  vokasi  dan  kejuruan  memiliki  nilai  strategis
        tinggi bagi masyarakat internasional, misalnya dalam bidang pariwisata bisa saja
        akan kebanjiran siswa atau mahasiswa asing yang menjadi pelanggan pendidikan.
        Pendidikan vokasi dan kejuruan strategis bisa menjadi industri pendidikan kejuruan
        bagi suatu negara.
              Kunci  pokok  keberhasilan  pendidikan  vokasi  dan  kejuruan  terletak  pada
        kemampuannya memahami dan menterjemahkan kebutuhan masyarakat pengguna
        pendidikan kejuruan dan vokasi dan kemampuan membaca jenis-jenis jabatan dan
        jumlah  lapangan  kerja  yang  ada  di  masyarakat.  Pergeseran  dan  perubahan
        pandangan  masyarakat  terhadap  suatu  jenis  pekerjaan  akan  merubah  sikap
        masyarakat  dalam  memilih  jenis-jenis  kompetensi  yang  diselenggarakan  dalam
                                                                                       86
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102