Page 117 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 117

sarjana dan magister pendidikan akademik, bukan pendidikan vokasi
                  atau  magister  terapan.  Kondisi  ini  berpengaruh  pada  cara  mengajar
                  dan  mengevaluasi  kompetensi  siswa.  Bahkan  asesor  akreditasi
                  pendidikan    vokasi    yang  berlatar    belakang    akademik    seringkali
                  tidak  nyambung.  Pendidikan    vokasional    lebih    mengutamakan
                  praktik  daripada teori.  Karenanya,  para  pengajar  harus  memiliki
                  pengalaman profesional.  Jadi,  seharusnya  pembinaan  kompetensi
                  dosen  vokasi tidak  di  jalur  akademik.  Jika  dosen  terlibat  dalam
                  kegiatan    industri,  pengalaman  terapannya  akan  bertambah  dan
                  terbaharui, baik terkait metode kerja maupun peralatan dan teknologi
                  industri termutakhir.
                         Alokasi  anggaran  untuk  pendidikan  vokasi  di  2019  mencapai
                  Rp17,2 triliun, jauh lebih tinggi dibanding tahun 2018 sebesar Rp10,1
                  trilun.    Dana    tersebut    tersebar    di    Kementerian    Tenaga    Kerja,
                  Kementerian  Perhubungan,  Kementerian  Ristekdikti,  Kementerian
                  Perindustrian,    dan    Kementerian    Pariwisata.    Anggaran    ini    akan
                  digunakan  untuk  melatih  235  ribu  tenaga  kerja,  revitalisasi  12
                  Politeknik, peningkatan kompetensi 6771 instruktur, serta pengadaan
                  diklat di 26 lembaga. Selain itu, dana ini juga ditujukan untuk pelatihan
                  sertifikasi,  penyiapan  1400  ruang  praktek  di  SMK,  serta  bantuan
                  operasional peralatan pendidikan.
                   L.  Keterlibatan Dunia Usaha Dunia Industri
                         Pendidikan     Vokasi    memiliki    peran     besar    dalam
                  pengembangan  ilmu  pengetahuan  dan  inovasi,  serta  memberi  solusi
                  bagi  masyarakat,  dunia    usaha,    dan    pemerintah.    Demikian    juga
                  dunia  akademik, memerlukan  sinergi  dengan  entitas  bisnis  dan
                  pemerintah    untuk  berpartisipasi    menjalankan    program
                  pembangunan.    Dan    untuk  mewujudkan    peranan    tersebut
                  pendidikan    vokasi    membutuhkan  pengajar    yang    memiliki
                  kompetensi    sesuai    bidang    keahliannya,  infrastruktur    yang
                  memadai,    sumber    daya    pendukung    yang  mencukupi,    dan
                  kurikulum    yang    relevan    dengan    dunia    usaha.    Bila  semua
                  kebutuhan  tersebut  terpenuhi,  maka  para  anak  didik  akan dapat
                  belajar    dengan    efektif.    Pendidikan    vokasi    akan    dapat
                  menghasilkan  lulusan  dengan  keterampilan  kerja  yang  handal  dan
                  sesuai dengan kebutuhan industri. Dampaknya, tenaga kerja menjadi
                  produktif dan berkontribusi dalam perekonomian negara.
                         Pendidikan  vokasi  memiliki  ciri  yang  khas,  karena  dapat
                  menjadi  pendekatan    yang    komprehensif    untuk    semua    aspek,
                  seperti  pendanaan,    infrastruktur,    kualitas,    pelatihan    pengajar,
                  layanan    dan  evaluasi    pendidikan    vokasi.    pengembangan

                                                                                    109
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122