Page 40 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 40
BAB IV
FILOSOFI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN VOKASI
A. Pendidikan Berbasis Dunia Kerja
Pendidikan dalam konteks pembangunan nasional
mempunyai fungsi sebagai pemersatu bangsa, penyamaan
kesempatan dan pengembangan potensi diri yang diharapkan dapat
memperkuat keutuhan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pendidikan yang berkualitas akan memberikan kemajuan
bagi umat manusia dari berbagai segi kehidupan. Pendidikan
menengah kejuruan (SMK) memiliki peran untuk mempersiapkan
peserta didik agar siap bekerja, baik secara mandiri (wiraswasta)
maupun mengisi lowongan pekerjaan di dunia kerja. Lulusan SMK
harus memiliki kompetensi nyakni kemampuan yang disyaratkan
untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pada dunia kerja dan ada
pengakuan resmi terhadap kemampuan tersebut. Paradigma
pendidikan Kejuruan berbeda dengan pendidikan umum. Pendidkan
kejuruan menekankan pada pendidikan yang menyesuaikan dengan
permintaan pasar (demand driven). Kebersambungan (link) diantara
pengguna lulusan pendidikan dan penyelenggara pendidikan
dan kecocokan (match) diantara employee dengan employer menjadi
dasar penyelenggaraan dan ukuran keberhasilan penyelenggaraan
pendidikan kejuruan ditinjau dari tingkat mutu dan relevansi.
Pendidikan kejuruan tidak terpisahkan dari sistem pendidikan secara
keseluruhan, namun mempunyai karakteristik tertentu yang
membedakannya dengan pendidikan yang lain.
Untuk menciptakan suatu suasana belajar yang mirip dengan
dunia kerja dan dunia industri, diperlukan banyak perlengkapan,
sarana dan prasarana. Ketersediaan fasilitas praktik yang
lengkap dengan alat dan bahan akan memberikan pengalaman
belajar yang hampir sama dengan di lapangan, sehingga ketika
peserta didik berinteraksi langsung dengan dunia industri, telah
memiliki kemandirian dan keterampilan kerja sesuai yang
diharapkan. Sarana prasarana pembelajaran dan praktikum di SMK
harus berstandar dan selalu mengikuti perkembangan teknologi,
sehingga bermafaat bagi peserta didik. Prasarana dan sarana
32