Page 41 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 41
pendidikan adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolok ukur
mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih.
Manajemen prasarana dan sarana sangat diperlukan dalam
menunjang tujuan pendidikan yang sekaligus menunjang
pembangunan nasional, oleh karena itu diperlukan pengetahuan
dan pemahaman konseptual yang jelas agar dalam implementasinya
tidak salah arah.
Kualifikasi tenaga pendidikan kejuruan merupakan salah satu
hal yang fundamental untuk memperoleh kualitas sesuai dengan
yang diharapkan. Para tenaga pendidik kejuruan harus menguasai
dan memahami konsep pedagogik Kejuruan. Selain itu, mereka juga
harus memiliki pengalaman mengajar dan pengatahuan tentang
dunia kerja serta memiliki keahlian di bidangnya. Dengan
memahami konsep pedagogik kejuruan, para guru akan mampu
mendesain strategi pembelajaran berlandaskan kurikulum yang telah
disempurnakan bersama-sama pemerintah dan industri. Kemampuan
pedagogik bukan hanya suatu konsep yang diterapkan secara teoritis,
tetapi juga menggunakan dan mengembangkana melalui
pembelajaran yang dilakukan di bengkel dan laboratorium, sehingga
dalam proses belajar mengajar, peserta didik seakan merasa bahwa
mereka berada dalam lingkungan industri yang nyata.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah bagian dari
sistem pendidikan nasional yang bertujuan mempersiapkan tenaga
yang memiliki keterampilan dan pengetahuan sesuai dengan
kebutuhan persyaratan lapangan kerja dan mampu mengembangkan
potensi dirinya dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan
perkembangan teknologi. Dalam proses pendidikan kejuruan perlu
ditanamkan pada peserta didik pentingnya penguasaan pengetahuan
dan teknologi, keterampilan bekerja, sikap mandiri, efektif dan efisien
dan pentingnya keinginan sukses dalam kariernya sepanjang hayat.
Oleh karena itu, arah pengembangan pendidikan kejuruan
diorientasikan pada permintaan pasar kerja. Orientasi berdasarkan
permintaan pasar dapat dilakukan dengan pengembangan kurikulum
yang mempertimbangan perkembangan dunia industri. Jadi, apabila
program keahlian tertentu dibutuhkan oleh industri, maka perlu
33