Page 42 - Pengembangan Teaching Factory di SMK Pertanian - M. Reski Sujono
P. 42

dibuka  program    keahlian    baru  dan    jika    lulusan    dari    program
                  keahlian  tersebut  sudah  tidak dibutuhkan oleh masyarakat industry
                  maka  program  keahlian      tesebut  perlu  ditutup  dahulu  untuk
                  menghemat biaya operasional, dan jika di suatu saat dibutuhkan lagi
                  oleh  masyarakat,  maka  program  keahlian  tersebut  bisa  dibuka
                  kembali.
                  B.  Pendidikan Berbasis Kompetensi
                         Pencapaian  Pendidikan  Berbasis  Kompetensi  (PBK)  perlu
                  dilakukan  dalam  pengembangan      dan      formulasi      terhadap
                  pendidikan      kejuruan,      di      samping  memperhatikan  tuntutan
                  globalisasi dan perkembangan teknologi serta kebutuhan pasar  kerja
                  baik   lokal,  nasional  maupun  internasional,     serta  perlunya
                  penerapan  pola  pendidikan  berbasis  kompetensi  secara  konsisten
                  dengan  memperhatikan  potensi  wilayah.  Sebagaimana  diuraikan
                  dalam  bab  sebelumnya,  filosofi  yang  dominan  dipakai  sebagai
                  landasan pendidikan kejuruan adalah education-for-work, yaitu aliran
                  eksistensialisme,  esensialisme  dan  pragmatisme.  Eksistensialisme
                  berpandangan  bahwa  pendidikan  kejuruan  harus  mengembangkan
                  eksistensi    manusia,     bukan     merampasnya.      Esensialisme
                  berpandangan bahwa pendidikan kejuruan harus mengkaitkan dirinya
                  dengan  sistem-sistem  yang  lain  (ekonomi,  ketenagakerjaan,  politik,
                  sosial,  religi  dan  moral)  di  dalam    birokrasi  pemerintah.
                  Selanjutnya,  pragmatisme,  memandang  bahwa  pendidik  dan  pelajar
                  keduanya  penting  bagi  proses  pembelajaran;  menggaris-bawahi
                  situasi-situasi  faktual  atau  dunia  nyata  ;  konteks  dan  pengalaman
                  adalah  penting;  pendidik  harus  progresif,  dan  dituntut  dapat
                  membuka ideidebaru, karena guru perlu berfungsisebagai inspirator.
                         Sebagai  pendidikan  kejuruan,  Sekolah  Menengah  Kejuruan
                  (SMK) merupakan pendidikan  kejuruan  yang  berupaya  membentuk
                  peserta  didik  menjadi  manusia berkualitas dan produktif. Misi utama
                  penyelenggaraan  SMK  adalah  penyiapan  tenaga  trampil  tingkat
                  menengah  yang    memiliki  jiwa    kemandirian  guna    mengisi
                  kebutuhan dunia kerja. Oleh karena itu, tujuan khusus pendidikan di
                  SMK  adalah: (1) menyiapkan peserta didik  agar dapat bekerja, baik
                  secara mandiri  atau  mengisi lapangan  pekerjaan  di  dunia  usaha
                  dan  industri  (DU/DI)  sebagai  tenaga  kerja tingkat menengah, (2)

                                                                                     34
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47