Page 47 - Filsafat Pendidikan Vokasi dan Kejuruan - Amran Amiruddin
P. 47
mendapat makna atau pengalaman bagi
kehidupannya sendiri.
Tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara salah
satu tokoh yang mewarnai filsafat pendidikan di
Indonesia. Pandangannya bahwa dasar-dasar
pendidikan barat dirasakan tidak tepat dan tidak
cocok untuk mendidik generasi muda Indonesia
karena pendidikan barat bersifat regering, tucht, orde
(perintah, hukuman ketertiban). Menurut Ki Hadjar
Dewantara pendidikan adalah daya upaya untuk
memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran dan
tubuh anak, dalam rangka kesempurnaan hidup dan
keselarasan dengan dunianya. Ki Hajar Dewantara
memberi pemikiran sebagaimana berikut ini:
”Mendidik anak itulah mendidik rakyat. Keadaan
dalam hidup dan penghidupan kita pada jaman
sekarang itulah buahnya pendidikan yang kita terima
dari orang tua pada waktu kita masih kanak-kanak.
Sebaliknya anak- anak yang pada waktu ini kita didik,
kelak akan menjadi warganegara”
Pemikiran di atas menunjukkan tindakan
antisipasif yang mirip aliran esensialisme. Menurut
pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa menyiapkan
generasi yang baik di masa depan, ditentukan oleh
pendidikan di masa kini. Pendidikan merupakan suatu
proses yang berkesinambungan dari masa ke masa.
Tokoh KH. Ahmad Dahlan ikut mewarnai filsafat
pendidikan di Indonesia. Tujuan Pendidikan menurut
KH. Ahmad Dahlan hendaknya diarahkan pada usaha
membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti
luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham
masalah ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang
untuk kemajuan masyarakatnya.
40