Page 43 - Filsafat Pendidikan Vokasi dan Kejuruan - Amran Amiruddin
P. 43
orang yang bersangkutan semakin produktif,
mendapatkan upah yang lebih besar, (human capital
theory). Secara sosiologi pendidikan kejuruan dan
vokasi memperhatikan hubungan antar manusia,
antar kelompok, antar sistim. Tuntutan melakukan
berbagai pekerjaan secara tim menjadi kebutuhan
yang mendasar dan semakin berkembang.
Kemampuan kerja dan pengusaan lintas budaya juga
menjadi sangat penting karena kondisi dan iklim kerja
lintas negara dan lintas benua juga semakin terbuka
luas. Segala upaya yang dilakukan dalam pendidikan
kejuruan dan vokasi selalu berpegang teguh pada
keharmonisan hubungan antar sesama individu, antar
sistim pendidikan dengan sistim lain (ekonomi, sosial,
politik, relegi, moral). Karenannya prinsip kerjasama,
kolaborasi merupakan aspek penting
penyelenggaraan pendidikan vokasi dan kejuruan.
Seperti apapun baiknya program pendidikan kejuruan
dan vokasi bila sistem ekonomi dan sistem politik
terganggu maka efektivitasnya pasti akan terganggu.
Pendidikan kejuruan dan vokasi adalah pendidikan
yang sangat rentan terhadap berbagai keadaan politik
ekonomi suatu bangsa atau negara bahkan kondisi
dunia. Oleh karena itu pendidikan kejuruan dan
vokasi membutuhkan regulasi yang baik dari
pemerintah.
2.2 Defenisi dan Tujuan Pendidikan Vokasi
Dalam pengertian yang sederhana, makna
Pendidikan vokasi merupakan iktihar menumbuh
kembangkan potensi dan menanamkan nilai yang ada
dalam masyarakat sehingga praktik pendidikan harus
36