Page 37 - EBOOK BERBASIS INKUIRI MATERI EKOSISTEM
P. 37
memanfaatkan kekayaan nutrien di daerah estuari ini untuk
melangsungkan pertumbuhannya.
Subsistem teluk (Bay). Subsistem ini dicirikan dengan adanya
hamparan rataan lumpur yang tampak ke permukaan pada saat
surut, dan tergenang oleh campuran air tawar dan air laut pada
saat pasang. Air dengan kekayaan nutrien tinggi menggenangi
daerah ini. Air tersebut merupakan media yang ideal bagi
fitoplankton untuk dapat menangkap sinar matahari. Hasil
asimilasi inilah yang merupakan suplai energi secara
berkesinambungan bagi rantai makanan biologis di lingkungan
estuari ini.
Rawa-rawa (Slough). Subsistem ini merupakan percabangan
kecil yang menghubungkan teluk dengan saluran utama dari
sungai. Pengaruh pasang-surut di lingkungan ini tidak sebesar
bagian lain dari estuari yang lebih dekat dengan laut. Umumnya
rawa-rawa ini terdiri dari saluran yang berkelok yang
menerobos rataan lumpur hingga mencapai bagian teluk utama.
Sungai (Riverine). Subsistem ini adalah daerah masuknya air
tawar dari gunung menuju lingkungan estuari. Sebagian besar
dari subsistem ini berbentuk menyudut dan disebut saluran
sungai yang terpengaruh pasang-surut. Rata-rata salinitas di
lingkungan ini rendah karena seluruhnya terdiri dari air tawar.
Komunitas yang ada di ekosistem estuari adalah campuran jenis
Endemik yang berasal dari ekosistem laut dan sebagian kecil jenis biota
yang dapat masuk/keluar dari lingkungan air tawar, yaitu biota yang
memiliki kemampuan osmoregulator yang baik. Contoh dari jenis-jenis
tersebut adalah kerapu dari jenis Cynoscion nubulosus, ikan dari jenis
Brevootia sp. serta tiram dan kepiting di jumpai juga di perairan estuari.
c. Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri atas
berbagai flora fauna karang yang membentuk struktur kalsium
karbonat. Ekosistem ini tumbuh bersama-sama dengan hutan mangrove
yang menjadi pusat keanekaragaman hayati perairan laut.
Diperkirakan terdapat lebih dari satu juta spesies mendiami ekosistem
ini. Meski terlihat kokoh seperti batuan karang, ekosistem ini sangat rentan
terhadap perubahan lingkungan. Suhu optimum bagi pertumbuhan terumbu
1
karang berkisar 26-28°C. Dengan toleransi suhu berkisar 17-
34°C. Perubahan suhu dalam jangka waktu yang panjang bisa membunuh
2
terumbu karang. Ekosistem ini juga memerlukan perairan yang jernih,
sehingga matahari bisa menembus hingga lapisan terdalamnya.
28