Page 25 - E-Modul Klasifikasi Jamur dan Peranannya
P. 25
Gambar 1.10: Contoh Jamur Basidiomycota: (a) Puccinia iridis; (b) Phleogena faginea; (c)
Coleosporium; (d) Symmetrospora oryzicola. Ustilaginomycotina: (e) Ustilago maydis;
(f)Exobasidium; (g) Moniliella sp. Agaricomycotina: (h) Wallemia; (i) Phallus (photo by Nu
Nguyen). (j) Clavaria; (k) Amylostereum; (l) Clavariadelphis; (m) of Pycnoporus; (n) Russula;
(o) Boletus; (p) Lycoperdon
Sumber:https://www.researchgate.net/profile/Francis_Martin/publication/319869622/figure/fi
g3/AS:543322633457665@1506549618748/Examples-of-Basidiomycota-diversity-
Pucciniomycotina-a-uredinia-of-Puccinia-iridis.png
F. JAMUR DEUTROMYCOTA
1.) Ciri Jamur Deutromycota
Menurut Mc-Kane (1996) terdapat beberapa jenis jamur yang
belum diketahui siklus reproduksi seksualnya (biasa disebut fase
sempuna). Jamur Deutromycota merupakan salah satu dari jmaur tidak
sempurna tersebut karena belum diketahui secara pasti
perkembangbiakan seksualnya karena tidak ditemukan spora
seksualnya.
Ciri- ciri dari jamur divisi Deutromycota yang paling utama dapat
dilihat dari cara reproduksinya yang berkembang biak dengan konidia
dan belum diketahui cara reproduksi seksualnya, bersifat mikroskopis
dan kebanyakan merupakan parasit. Tidak ditemukannya askus
maupun basidium sehingga tidak termasuk di dalam kelas jamur
MODUL JAMUR SMA/MA Kelas X Semester 2 | Intan Sukesi Retnaningsih | 18