Page 24 - LHPS Kantor Wilayah DJPb DKI Jakarta
P. 24

Hal tersebut, bertujuan untuk menciptakan              Tiga    pilar   pengelolaan       kas    tersebut
        akurasi  dari  penggunaan  kas  negara.                dijalankan secara disiplin dan pruden oleh
        PPDH       sebelumnya        disebut     Rencana       Ditjen     Perbendaharaan           Kementerian
        Penarikan      Dana      (RPD),     perbedaanya        Keuangan  sehingga  mampu  menopang
        adalah RPD dilakukan untuk belanja diatas              dan      mengawal        APBN       2019      dan
        Rp1  Miliar  sedangkan  PPDH  dilakukan                menghadapi        tantangan      APBN       2020.
        untuk  memastikan  ketersediaan  dana  atas            Seperti  harapan  Menteri  Keuangan  Sri
        semua       belanja     negara      pada      saat     Mulyani      Indrawati      untuk     senantiasa

        kebutuhan  akan  dana  meningkat  seperti              Mengawal  dan  Menjaga  Postur  APBN
        pada saat akhir tahun anggaran.                        melalui Pengelolaan Kas yang Tangguh.
        .

                                  Mengawal dan menjaga postur APBN

                                 melalui Pengelolaan Kas  yang tangguh


        LATAR BELAKANG

        Sejalan       dengan        semangat        Ditjen        a.  Pendaftaran  Kontrak  paling  lambat  5
        Perbendaharaan            untuk       senantiasa             (lima) hari setelah ditandatangani

        merealisasikan  pengelolaan  kas  yang                    b.  Penyelesaian  Tagihan  paling  lambat
        Pruden  dan  Profesional,  Kanwil  Ditjen                    17  (tujuh  belas)  hari  kerja  sebelum
        Perbendaharaan Provinsi DKI Jakarta pun                      SPM diajukan
        melakukan       hal    yang     sama.      Bidang         c.  Penyelesaian SP2D 1 (satu) jam.

        Supervisi  KPPN  dan  Kepatuhan  Internal              2.  Tata  Kelola,    yang  menjadi  fokus  utama
        (SKKI)  merealisasikannya  dalam  kegiatan                dalam  pemeriksaan  pada  Tata  Kelola
        Pembinaan  terhadap  KPPN  yang  lebih                    adalah     pengelolaan      keuangan       yang
        komprehensif  dan  terarah  sesuai  dengan                akuntabel
        misi yang dituju.                                      3.    Pelayanan     Perbendaharaan,          yang
                                                                  menjadi           fokus      utama       dalam
        Bidang       SKKI       melakukan        kegiatan
        Pembinaan dan Supervisi KPPN sebanyak                     pemeriksaan                        Pelayanan
        2  (dua)  kali  dalam  setahun.  Kegiatan                 Perbendaharaan, antara lain:
        pembinaan  didasarkan  pada  Keputusan                    a. Pakta Integritas Eksternal
        Direktur  Jenderal  Perbendaharaan  nomor                 b. Internalisasi Kode Etik pada pegawai.

        KEP-261/PB/2016           tentang       Pedoman        Pelaksanaan  Pembinaan  dan  Supervisi

        Pembinaan         dan      Supervisi       Kantor      KPPN  yang  dilaksanakan  oleh  Kantor
        Pelayanan Perbendaharaan Negara.                       Wilayah  Ditjen  Perbendaharaan,  sangat

                                                               diperlukan  untuk  mendukung  peningkatan
        Pelaksanaan  pembinaan  dan  supervisi
        KPPN  periode  semester  II  tahun  2019  ini          kualitas  kinerja  layanan  pada  instansi
        sedikit      berbeda       dari     pelaksanaan        vertikal.    Selain    itu,   pembinaan        dan
                                                               supervisi  KPPN  juga  diperlukan  untuk
        pembinaan  dan  supervisi  KPPN  periode
        sebelumnya,  dimana  terdapat  3  (tiga)  isu          meningkatkan            pemahaman             dan
                                                               pengetahuan  yang  merata  pada  kantor
        strategis  yang  menjadi  objek  pembinaan
        dan supervisi yaitu :                                  pelayanan  mengenai  tugas  pokok  dan
        1. Tugas  Kuasa  BUN,  yang  menjadi  fokus            tanggung  jawabnya  serta  dalam  rangka
           utama  dalam  pemeriksaan pada tugas                menjaga  mutu  layanan  kepada  para
           Kuasa BUN, antara lain:                             pemangku kepentingan (stakeholder).


                                                                                                                   3
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29