Page 33 - Misteri di Hutan Rimba
P. 33

Sultan  Dompu,  Sultan  Goa, dan  Sultan  Sumbawa
            merupakan sahabat lama. Hubungan mereka sangat erat dan

            dihormati oleh sultan lainnya. Ketiga sultan ini merupakan
            sahabat lama. Mereka selalu tampak berkumpul, seperti tiga
            saudara  dari satu  keturunan.  Namun,  Sultan  Dompu  yang
            datang tanpa permaisuri itu tampak agak gelisah manakala

            memandang  Siti  Mardinah.  la  seperti  dicekam  kenangan
            lama yang sangat menggugah hatinya.

                  “Ada apa, Saudaraku Sultan  Dompo? Mengapa Tuanku

            seperti  orang kebingungan?  Padahal,  kedatangan kita  ke
            sini, bukankah untuk bergembira?” tanya Sultan Goa, seraya
            mengambil secawan air madu dari meja hidangan.


                  “Mungkinkah  Sultan  Dompu  terpesona  dengan
            kecantikan  Siti  Mardinah?  Kulihat  dari  tadi  Tuanku  tidak
            henti-hentinya menatap Siti Mardinah.”

                 “Ya,  dia  memang  sangat  cantik.  Berbahagialah  Sultan
            Salehudin yang  menyuntingnya. Akan  tetapi,  usianya?

            Sepertinya usianya sebaya dengan puteriku,”  jawab Sultan
            Sumbawa seraya melihat ke arah pelaminan.

                  “Siti  Mardinah  memang  cantik,”  kata  Sultan  Dompu
            dalam hati. Akan tetapi, yang menjadi pikiranku adalah raut
            wajahnya. Aku melihat seraut wajah yang begitu kukenal.”


                  “Maksud Saudaraku Sultan Dompu bagaimana?” tanya
            Sultan Goa dan Sultan Sumbawa berbarengan. “Wajah siapa
            yang Tuanku maksudkan?”



                                         26
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38