Page 15 - Falsafah
P. 15
www.flipbuilder.com ©®
www.flipbuilder.com ©®
BAGIAN KETIGA
ESSAY
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
MENJAWAB TANTANGAN DUNIA PENDIDIKAN
Andi Heru Susanto, SSos., MSi.
Pendahuluan
Sebagai mahluk social manusia senantiasa ingin berhubungan
dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya,
bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu
ini memaksa manusia perlu berkomunikasi.
Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah
berkomunikasi dengan orang lain niscaya akan terisolasi dari
masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini menimbulkan depresi mental
yang akhirnya membawa orang kehilangan keseimbangan jiwa. Oleh sebab
itu menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii, komunikasi
sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya
bernafas. Sepanjang manusia ingin hidup, ia perlu berkomunikasi.
Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah sesuatu kebutuhan
yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.
Prof. Wilbur Schramm menyebutkan bahwa komunikasi dan masyarakat
adalah dua kata kembar yang tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya.
Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya
tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan
komunikasi (Schramm ; 1982).
Apa yang mendorong manusia sehingga ingin berkomunikasi dengan
manusia lainnya. Toeri dasar biologi menyebutkan adanya dua kebutuhan
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kebutuhan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Harold D. Lasswell salah satu seorang peletak dasar ilmu
komunikasi lewat ilmu poltik menyebut tiga fungsi dasar yang menjadi
penyebab, mengapa manusia perlu berkomunikasi:
Pertama, adalah hasrat manusia untuk mengotrol lingkungannya,
melalui komunikasi manusia dapat mengetahui peluang-peluang yang ada
untuk dimanfaatkan, dipelihara dan menghindar pada hal-hal yang
mengancam alam sekitarnya. Melalui komunikasi manusia dapat
mengetahui suatu kejadian atau peristiwa. Bahkan melalui komunikasi
13