Page 5 - Falsafah
P. 5
www.flipbuilder.com ©®
www.flipbuilder.com ©®
4. Mencerdaskan Kehidupan Anak Bangsa.
H. Tjarmadi, MM., (Bendahara Yayasan)
Sedari kecil sebenarnya tertarik pada dunia kesehatan. Akan tetapi
ayahanda menyarankan supaya menjadi seorang priyayi saja, yang dapat
menyalurkan pikiran-pikiran kreatifnya. Saran orang tua adalah
merupakan doa untuk anak-anaknya. Maka diturutilah nasehat ayahanda
itu, dengan masuk ke SGA. Sampai kemudian menjadi guru dan kepala
sekolah. Berawal dari situlah terbentuk kecintaan terhadap pendidikan
hingga sekarang. Cita-cita awal untuk berjuang menyehatkan masyarakat
kandas, tapi tidak menjadikannya patah arang, toh masih ada aktifitas lain
yang juga menuntut perjuangan yang intensif yaitu pendidikan.
5. Bakat Seseorang Itu Bisa Dikalahkan Oleh
Derasnya Arus Lingkungan (dari William Stern).
Mukhidi, Bc. Hk., (Sekretaris Yayasan)
Kita harus apik atau teliti dalam memilih lingkungan untuk diri kita
dan keturunan kita. Jangan sampai lingkungan mengajarkan yang salah
kepada anak-anak kita. Sebab lingkungan yang salah, kuat sekali
pengaruhnya. Sehingga seorang anak yang dinyatakan mempunyai IQ
tinggi diatas rata-rata sekalipun jika berada pada lingkungan yang salah,
akan membentuk pribadinya menjadi salah. Tapi sebaliknya seseorang
yang memiliki IQ di bawah rata-rata atau rendah, jika berada pada sebuah
lingkungan yang benar, akan dapat membentuk sebuah prestasi yang
patut dibanggakan.
Seorang teroris itupun adalah orang-orang yang cerdas, tapi dia
berada dalam lingkungan yang salah. Sehingga mau tidak mau mereka
terperosok pada kenyataan yang samar-samar, kenyataan yang abu-abu.
Meski mereka tahu bahwa menghilangkan nyawa dengan sengaja itu
adalah perbuatan yang keji, tapi pikiran mereka lebih banyak dipengaruhi
oleh lingkungan yang menapsirkan dengan samar-samar pula. Maka pada
mereka harus hidup pada dunia yang samar-samar pula, diantara jihad
dan kerusakan di dunia, serta antara agama yang hakiki dan penafsiran
manusia disekitarnya yang kerdil.
3