Page 54 - MITOS-IKAN-LOMPA
P. 54

Biasanya, tidak lama kemudian, gerombolan ikan lompa
          akan berbondong-bondong masuk ke dalam kali. Pada saat

          itu, masyarakat sudah siap memasang bentangan di muara
          agar  pada  saat  air  surut,  ikan-ikan  tidak  dapat  ke luar

          meninggalkan kali.
             Tepat pada saat air mulai surut, pemukulan tifa pertama

          dilakukan sebagai tanda bagi para warga untuk bersiap-siap
          menuju ke kali. Tifa kedua dibunyikan sebagai tanda semua

          warga segera menuju ke kali. Pemukulan tifa ketiga sebagai
          tanda  bahwa  Raja,  para  Saniri Negeri,  dan  pendeta  sudah

          menuju ke kali dan masyarakat harus mengambil tempatnya
          masing-masing di tepi kali. Rombongan Raja Negeri tiba di

          kali dan segera melakukan penebaran jala pertama, disusul
          oleh pendeta dan barulah semua warga masyarakat bebas

          menangkap ikan lompa yang ada. Biasanya sasi dibuka selama
          satu  sampai dua  hari,  kemudian  segera  ditutup kembali

          dengan upacara panas sasi.


          4)  Peralatan dan Teknik Penangkapan Ikan Lompa
             Sebelum pemanenan dimulai, beberapa warga masyarakat

          meletakkan lirang (bentangan) di bagian muara kali sebagai
          pagar  dengan  tujuan  agar  ikan lompa  tidak  kembali  ke

          laut.  Penangkapan  ikan  lompa  dilakukan  oleh  masyarakat
          secara bersama-sama. Sebelum aba-aba tanda mulai panen


          44                     ~~~ Nita Handayani H. ~~~
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59