Page 52 - MITOS-IKAN-LOMPA
P. 52

Kayu bua dalam upacara sasi berasal dari jenis kayu raja.
          Kayu tersebut merupakan jenis kayu yang dikeramatkan oleh

          masyarakat Desa Haruku. Filosofi yang terdapat dalam kayu
          raja yaitu siapa pun yang masuk ke Desa Haruku dan telah

          menghadap  raja,  maka  dia  harus  dilindungi  oleh  seluruh
          negeri atau sudah menjadi bagian dari Desa Haruku. Pada

          saat  pengambilan  kayu  tersebut  untuk  dibawa  ke  acara
          adat, kayu tersebut tidak boleh dipikul, tetapi harus ditarik

          oleh  Kepala  Kewang  dari  tempat  asalnya  yang  terletak  di
          tengah  gunung  sampai  ke  desa.    Pada  saat  pengambilan

          kayu tersebut, Kepala Kewang ditemani oleh beberapa Sekel
          (pengawal  atau  orang  yang  membantu).  Tetapi  mereka

          tidak boleh membantu menyeret kayu tersebut. Jika dalam
          perjalanan menyeret kayu, jika jalan yang dilalui oleh Kepala

          Kewang terhalang kayu atau batu, maka para Sekel hanya
          membantu mengangkat kayu tersebut dengan menggunakan

          kayu  untuk  menjauhi  kayu  atau  batu  tersebut  (kayu  raja
          tidak  boleh  langsung  dipegang).  Selama  proses  penarikan

          kayu, Kepala Kewang tidak diperbolehkan berbicara dengan
          orang lain.

             Menurut ketentuan, yang berhak mengambil kayu buah
          sasi mai dari  hutan  adalah  kepala  Kewang darat  untuk

          kemudian dipancangkan di darat, sedangkan Kepala Kewang



          42                     ~~~ Nita Handayani H. ~~~
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57