Page 39 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DI KALTIM
P. 39
r----··
ngeran Panji bersenjatakan mandau, tombak dan sumpitan.
Karena persenjataan yang tidak seimbang itu Pangeran P~ji
dan kawan-ka~annya tertangk.ap. Dengan keputusan Guber-
nemen Belanda Pangeran Panji dan Panglima Sen tik un tuk
pengamanan sementara diasingkan ke Banjarmasin. 1 3
Meskipun Pangeran Panji telah dibuang Belanda ke
Banjarmasin, gerakan untuk mengusir Belanda dari Pasir, masih
diteruskan oleh pengikutnya. Pada tahun 1913 pengikutnya
yang bernama Matjanang mengadakan pula perlawanan terha-
dap pemerintah Belanda. Gerakan itu terhenti d'engan tertang-
kapnya Matjanang. Pada tahun 1914 saudara Pangeran Panji,
dengan pengikutnya yang terdiri dari orang Pasir dan Dayak
yang beragama Islam, mengadakan pemberontakan lagi. Ia
tertangkap oleh serdadu-serdadu Belanda dan kemudian dita-
han di kota Baru. Meskipun beberapa pemimpinnya tertang-
kap dan diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda, rakyat
Pasir tiada gentar terhadap serdadu-serdadu Belanda. Seluruh
rakyat Pasir bertekad bulat untuk mengadakan pemberontakan.
Pada bulan Juni 1915 terjadi perlawanan bersenjatakan di Pa-
si.r, mula-mula di beberapa kampung, kemudian meluas ke se-
luruh daerah Pasir sehingga merupakan suatu pemberontakan
total. Beberapa pemuka-pemuka bangsa Pasir dan kepala-
kepala suku Dayak bersatu mengadakan perlawanan. Pemim-
pin-pemimpinnya terdiri dari Wana, Sebaya, dan Uma Bongkat
dari daerah suku Biu Pasir Selatan, Kaka Degu kepala suku
Dayak dari hulu Tuyu, Singa Negara dan Walik kedua adalah
kepala suku dari Satiu Pasir Tengah, yang banyak memperoleh
pengikut dengan perjanjian akan membebaskan mereka dari
pajak kepala dan rodi. Mereka bersumpah untuk melaksanakan
wasiat dari Pangeran Panji. Ketika Pangeran Panji mendekati
akhir hayatnya di tempat tidur pembuangannya di Banjar-
masin, ia bersumpah bahwa ia dan pengikutnya akan melaku-
kan pembalasan terhadap pegawai Gubernemen yang berke-
13. ibid, hal. 88
30