Page 40 - Kebaktian Peneguhan - Pdt Timothy Setiawan
P. 40
Tak berapa lama, Pdt. Timothy akan mengajak saya bertemu dan
menginformasikan bahwa ia sudah menguasai teknologinya, lalu ia
mengajarkan saya penggunaannya sehingga kami bisa
menggunakannya untuk pelayanan di gereja. Karena kesenangan kami
sama, yaitu berpikir mengembangkan sesuatu, sampai-sampai kami
mengusulkan membeli sebuah papan tulis untuk menyimpan kertas hasil
coretan konsep kami ketika berdiskusi di konsistori gereja. Sampai saat
ini kertanya masih menempel di papan tulis itu. Dari hasil diskusi,
beberapa kegiatan hadir di tengah pandemi salah satunya Ngobrol
Santuy Sore dan juga mengelola beberapa kegiatan agar dapat
berjalan dengan baik seperti Bina Jemaat, Ngobrol Pagi Bareng
Pendeta Bonti, KRT, Zoompa Lansia dan juga mengisi Sekolah Minggu
untuk Binawarga GKI.
Sebagai pendeta, Pdt. Tim dianugerahkan Tuhan istri yang
cakap yaitu Monic seorang dokter yang lebih suka dekor dibanding
mengobati yang sakit. Kenangan saya dengan Monic dan Pdt. Timothy
adalah ketika kami membuat sebuah fragmen di Minggu-minggu Pra
Paskah dengan lagu pengantar yang sempat hits yaitu “Bingung aku
Bingung…”. Untuk soal dekorasi, Monic selalu tidak main-main. Saya
masih ingat bagaimana tiap Minggu dekor untuk mendukung fragmen
yang hanya 5 menit dibuat begitu luar biasa. Bagi saya, baik Pdt.
Timothy dan Monic, dua-duanya adalah orang-orang yang luar biasa
ketika mereka mengerjakan apa yang mereka cintai. Kebersamaan kami
berlanjut ketika membuat acara Sekolah Minggu Liburan bertema
Bontizania dan lalu membuat panggung boneka di ibadah intergenerasi
di hari Anak Nasional. Tentu saja kepindahan Pdt. Timothy dan keluarga
membuat saya secara pribadi sedih karena kehilangan rekan pelayanan,
tetapi saya juga percaya bahwa Allah bisa membawa hambanya kemana
pun Ia mengutusnya untuk melayani dan memberkati umat-Nya.