Page 41 - Kebaktian Peneguhan - Pdt Timothy Setiawan
P. 41
Di tempat yang baru, GKI Beringin, Saya yakin Pdt. Timothy
akan dipakai Tuhan dengan luar biasa. Mengapa saya yakin? Karena
perjalanan pelayanannya selama ini bersama GKI kebonjati, Pdt.
Timothy tmemperlihatkan keseriusannya dalam segala hal yang
berhubungan dengan pelayanan. Teladan Pdt. Timothy bagi saya
adalah soal kegigihannya ketika ia ingin mencapai sesuatu. Bahkan tak
jarang, sebagai seorang muda, ia terkesan terlalu “ngotot” ketika ada
hal-hal yang menurutnya tidak sesuai atau perlu dicapai dalam sebuah
pelayanan. Dalam diskusi menjelang akhir kepindahan, Pdt. Timothy
mengajak saya merumuskan tema penahbisannya. Tema “Teladan” atau
“Keteladanan” menjadi pergumulan yang serius ia hayati dalam
panggilanya sebagai calon pendeta sampai menjadi pendeta di GKI
Kebonjati dan akan berlanjut di GKI Beringin. Bagian dari 1 Timotius
4:12 menurutnya akan menjadi pergumulan yang akan terjadi terus
menerus sampai ia mengakhiri peziarahannya. Teladan atau
Keteladanan adalah sesuatu yang nampaknya harus terus diupayakan
dan diperjuangkan dalam pelayanannya sebagai pendeta di tengah
kerapuhannya sebagai manusia.
Sebagai seorang muda, Pdt. Timothy memahami dengan
benar bahwa ia memiliki segudang potensi yang dapat dipakai bagi
pengembangan pelayanan. Hal ini didukung dengan semangatnya yang
menggebu-gebu sampai lupa waktu jika ia sedang membuat konsep
tersebut. Namun, kadang-kadang ketika mengalami benturan, tak
jarang juga ia mesti mengelola emosi mudanya untuk tetap tenang dan
fokus menjalankan visi dan misinya bagi pengembangan pelayanan.
Kalau pun sesekali terkesan keras dalam berpendapat, kita bisa
memahami bagaimana ia begitu serius terhadap materi-materi
percakapan yang terjadi dalam berbagai kesempatan rapat. Sebagai
seorang muda kadang ia keliahatan lebih tua dari usianya, tetapi ketika
bercanda, kadang ia juga bisa kelihatan lebih muda dari usianya.
Pendeta Timothy Setiawan di tengah kerapuhannya, ia selalu berupaya
memberikan pelayanan yang baik. Upaya itu belum selesai, ia akan
selalu menjadi sebuah perjuangan dalam perjalanan spiritualitas
peziarahannya sebagai pelayan TUHAN. Pengalaman belajar menjadi
teladan sebagai pelayan TUHAN tentu saja akan dilanjutkan di tempat
yang baru.