Page 12 - MODUL-FIKSS_Neat
P. 12
5
digunakan untuk memulai sintesis polipeptida. Kodon UGA, UAG, dan UAA disebut
juga kodon yang tidak bermakna (stop = tanda akhir dari suatu protein) karena kodon-
kodon tersebut tidak mengkode asam amino.
Setiap gen yang terletak pada suatu lokus. Gen akan memenuhi lokus suatu
kromosom sebagai zarah kompak yang memuat satuan informasi genetik dan mengatur
sifat-sifat menurun tertentu. Pada kenyataannya, batas-batas dari lokus antara satu sama
lain tidak berbentuk kotak dan masing-masing gen tidak kompak seperti halnya butir-
butir kelereng. Setiap gen pada suatu organisme mengendalikan produksi suatu enzim
khusus.
Enzim-enzim tersebut akan melakukan setiap kegiatan metabolisme organisme
tersebut sehingga mengakibatkan sebuah perkembangan dari suatu struktur dan fisiologi
yang khas, yaitu fenotipe organisme tersebut. Gen memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Sebagai zarah tersendiri yang ada pada kromosom. Zarah merupakan zat terkecil dan
tidak dapat dibagi-bagi lagi.
2. Menyampaikan informasi genetik dari induk kepada keturunannya.
3. Mengatur proses metabolisme dan perkembangan.
C. DNA
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa DNA merupakan pembawa sebagian
besar atau bahkan seluruh sifat-sifat genetik di dalam suatu kromosom. DNA terdapat di
dalam nukleus dan bersama senyawa protein membentuk suatu nukleo protein. Selain di
dalam nukleus, molekul DNA juga terdapat di dalam mitokondria, plastid, dan juga
sentriol. DNA memiliki beberapa fungsi, salah satunya yaitu membawa informasi
genetik, membentuk RNA, dan juga mengontrol aktivitas sel baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. DNA juga berperan penting dalam proses sintesis
protein.
Gambar 5. DNA (https://gontornews.com)