Page 15 - MODUL-FIKSS_Neat
P. 15
Tabel 2.1. Penamaan Nukleosida dan Nukleotida (Reece, 2004)
Basa Nukleosida (Basa + Gula) Nukleotida (Basa + Gula + Fosfat)
Adenin Deoksiadenosin (gula = Asam deoksiadenilik atau
deoksiribosa) deoksiadenosin monofosfat
Guanin Deoksiguanosin (gula = Asam deoksiguanilik atau
deoksiribosa) deoksiguanosin monofosfat
Sitosin Deoksisitidin (gula = Asam deoksisitidilik atau
deoksiribose) deoksisitidin monofosfat
Timin Deoksitimidin (gula = Asam deoksitimidilik atau
deoksiribose) deoksitimidin monofosfat
Cincin heterosiklik merupakan basa dalam DNA yang terdiri dari kabon dan
sebuah gen atom. Basa dalam DNA ini terbagi menjadi dua yaitu purin yang terdiri
dari adenin dan guanin, dan pirimidin yang terdiri dari sitosin dan timin. Struktur
cincin ganda dimiliki oleh purin, sedangkan struktur cincin tunggal dimiliki oleh
sitosin dan timin. Basa memiliki ikatan glikosidi pada N1 dari pirimidin dan N9 pada
purin, sehingga menyebabkan basa dapat berikatan dengan deoksiribosa.
D. RNA
RNA adalah seutas benang tunggal yang terdiri dari molekul gula ribosa,
gugus fosfat, dan asam nitrogen. Pada RNA tidak terdapat basa nitrogen timin
(T), basa nitrogen timin tersebut digantikan oleh basa nitrogen urasil. Struktur
DNA yang berbentuk heliks karena adanya beberapa jenis ikatan kimia. Antara
untaian DNA yang diikat oleh ikatan hidrogen.
Gambar 7. RNA (https://kompas.com)
8