Page 2 - ‘AM, KHAS, MUTHLAQ DAN MUQAYYAD
P. 2

139 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 14, Nomor 2, Desember 2016: 138 - 147

                        difokuskan  pada  aspek  cakupan  lafaz               Adapun     yang    dimaksud
                        yaitu:  pertama,  segi  cakupan  lafaz         dengan  satu  makna  yang  berlaku
                        terhadap  bagian  satuan  yang  termasuk       yaitu  lafaz  yang  tidak  mengandung
                        di  dalamnya,  dalam  hal  ini  ‘âm  dan       arti  lain  yang  bisa  menggantikan
                        khâs;  kedua,  dari  segi  sifat  yang         makna  tersebut  (bukan  musytarak).
                        ditentukannya  yaitu  muthlaq  dan             Di  sini  penulis  dapat  tegaskan
                        muqayyad,  dan  hal-hal  berkaitan             bahwa      lafaz    ‘âm     tersebut
                        dengan keduanya.                               menunjukkan  arti  banyak  dengan
                               Tulisan  ini,  diharapkan  dapat        menggunakan  satu  ungkapan  dan
                        menguraikan  beberapa  permasalahan-           dalam keadaan yang sama.
                        permasalahan  yang  dikemukakan  di                   Ini  sedikit  berbeda  dengan
                        atas,  dengan  menggunakan  metode             istilah yang diberikan oleh golongan
                        pendekatan  yang  bersifat  deskriptif,        Hanafiyah.  Menurutnya,  lafaz  ‘âm
                        dan analisis perbandingan.                     ialah suatu lafas yang mencakup arti
                                                                       secara  keseluruhan,  baik  dengan
                        II.  PEMBAHASAN                                menggunakan lafaz seperti rijâl atau
                                                                       dengan  menggunakan  ism  maushûl
                        A. ‘Âm Dan Khâs                                yang  menunjukkan  arti  jamak  atau

                               Dalam     ilmu    ushul    fiqh         ism  syarth  dan  yang  semisal
                        permasalahan  ‘âm  dan  khâs  banyak           dengannya  seperti  seperti  lafaz
                                                                                        2
                        mendapat  sorotan  secara  mendalam            qaum, jin dan ins.
                        oleh para ulama ushul fiqh sejak dulu,                Kedua     pengertian    yang
                        karena  hal  ini  sering  memunculkan          dikemukakan  di  atas,  golongan
                        perbedaan  pendapat  di  antara  mereka.       Hanafiyah  memberikan  pengertian
                        Perbedaan  tersebut  terjadi  karena           ‘âm     secara     rinci    dengan
                        berhubungan     dengan     kedudukan           mengemukakan      beberapa    unsur
                        hadits-hadits  ahad  dengan  keumuman          lafaz  seperti  adanya  isim  maushul
                        Alquran dan kedudukan qiyâs terhadap           dan    isim    syarth.   Sedangkan
                        nash-nash  yang  bersifat  umum.  Untuk        pengertian  lainnya  lebih  bersifat
                        mengetahui konsep ‘âm dan khâs yang            umum, yaitu menfokuskan  pada sisi
                        menjadi  kajian  dalam  pembahasan ini,        jumlah satuan lafaznya.
                        maka  di  bawah  ini  akan  dikemukakan               Berdasarkan  hasil  penelitian
                        pengertian  ‘âm  dan  khâs  serta  hal-hal     terhadap  mufradat  (sinonim)  dan
                        yang berkaitan dengannya.                      uslûb  (gaya  bahasa)  dalam  bahasa
                                                                       arab,  menunjukkan  bahwa  lafaz-
                           1.  ‘Âm                                     lafaz    yang     arti   bahasanya
                                  ‘Âm  menurut  bahasa  ialah          menunjukkan  kepada  makna  yang
                           cakupan  sesuatu  baik  lafaz  atau         umum  dan  mencakup  keseluruhan
                           selainnya.   Sedangkan     menurut          satuan-satuannya  para  ulama  ushul
                           istilah ialah lafaz yang menunjukkan        mengklasifikasikannya       sebagai
                           pada jumlah yang banyak dan satuan          berikut:
                                                                               3
                           yang termasuk dalam pengertiannya           a.  Lafaz jamak, seperti: kullu, jamî’,
                                                          1
                           dalam satu makna yang berlaku.
   1   2   3   4   5   6   7