Page 7 - ‘AM, KHAS, MUTHLAQ DAN MUQAYYAD
P. 7
144 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 14, Nomor 2, Desember 2016: 138 - 147
َ
ِ
َ
اَْسامَتَي ْ نأ لْبَق ْ نِم ٍةَبَقَر. sifat. Adapun contoh lafaz
Lafas raqabah dalam ayat muqayyad yang dibatasi dengan
tersebut adalah lafaz khas yang syarat, ialah ayat yang berkaitan
muthlaq, karena tidak diberi qayyid dengan kafarat sumpah QS. Al-
َ
ِ
dengan sifat tertentu. Sehingga Maidah [5], 89: ُماَيِصَف ْدجَي ْمَل ْ نمَف
َ
dengan demikian dapat mencakup ٍ ماَْيأ ِةَثلاَث .
seluruh macam budak, baik budak Kafarat puasa tiga hari
yang mu’min maupun yang kafir. tersebut disyaratkan bila orang yang
Di sini bisa muncul melanggar sumpah tidak mampu
pertanyaan, apakah perbedaan memerdekakan hamba sahaya atau
antara muthlaq dan âm? Ayat yang memberi makanan atau pakaian.
disebut di atas menuntut Sedang lafaz muqayyad yang
dimerdekakannya budak, tanpa dibatasi dengan batasan lain,
memperhatikan jumlah budak, satu misalnya QS. Al-Baqarah [2], 187:
atau banyak dan tanpa mengartikan َْ َ ُ
ِ
ِ َ
sifat budak, apakah beriman ataukah لْيللا ىَلإ ماَيِّصلا اوُٓمِتأ َْمث .
tidak. Ini berarti muthlaq. Sedang Ibadah puasa tersebut
âm ialah lafaz yang menunjukkan dibatasi sampai pada waktu malam.
pada hakikat lafaz tersebut, dengan Oleh karena itu puasa sepanjang
memperhatikan jumlah (satuan)nya. malam tidak diperbolehkan.
Misalnya firman Allah QS. 3. Antara Muthlaq dan Muqayyad
َْ
Muhammad [47], 4: َ نيِذلا ُمُتيِقَل اذإَف Telah disepakati bahwa jika
ِ
َْ
اَذإ ىتَح ِباَقِّرلا َ بْرَضَف اوُرَفَك ada lafaz muthtlaq yang hukum dan
ِ
obyeknya sama dengan lafaz yang
ْ ْ َ
ْمُهوُمُتنَخثأ . muqayyad, maka pengertian lafaz
Lafaz âm, al-riqâb berarti yang muthlaq tersebut disesuaikan
meliputi semua orang-orang kafir dengan lafaz yang muqayyad.
17
yang ikut berperang. Misalnya QS. Al-Maidah [5], 3:
ْ
ُ
ُ
ْ
َ
َ
َ
َ
2. Muqayyad ُمْحَلو ُمَْدلاو ةَت ْيملا ُمكْيَلَع تمِّرُح
ُ
ْ ْ
َْ
Muqayyad ialah lafaz yang . ِهب ِاللّ رْيَغِل َْلِهأ امو ريزنِخلا
ِ
ِ
َ َ ِ ِ
menunjukkan pada hakikat lafaz
tersebut dengan dibatasi oleh sifat, Darah yang disebutkan di
keadaan, dan syarat tertentu. Atau atas adalah bersifat muthlaq. Oleh
dengan kata lain, lafaz yang karena itu, pengertian darah yang
menunjukkan pada hakikat lafaz itu bersifat muthlaq tersebut,
sendiri, dengan dibatasi oleh disesuaikan dengan pengertian darah
batasan, tanpa memandang pada yang muqayyad dalam QS. Al-
18
jumlahnya. Misalnya QS. An-Nisa An’am [6], 145:
ُ
َ
[4], 92: ٍةَنِمْؤُم ٍةَبَقَر ُريرْحَتَف. اًمَْرَحُم َْيَلإ يِحوأ ام يِف ُدجأ لا ْلق ُ
ِ
ِ
ِ َ
َ
Contoh di atas adalah lafaz ْوأ ةَتْيم َ نوكَي ْ نأ لاإ ُهُمَعطَي ٍ مِعاَط ىَلَع
َ
ْ
َ ً
ُ
muqayyad yang dibatasi dengan َ ِ