Page 9 - ‘AM, KHAS, MUTHLAQ DAN MUQAYYAD
P. 9
146 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 14, Nomor 2, Desember 2016: 138 - 147
tangan dalam berwudhu dibatasi dan memiliki ciri-ciri tertentu.
(muqayyad) hingga siku, sedang Sedangkan khâs lafaz yang
dalam bertayammum tidak dibatasi menunjukkan arti tunggal, baik
(muthlaq). Padahal yang menjadi menunjuk jenis, macam, nama, atau
penyebab mengerjakan wudhu dan isim jumlah yang pasti, dan menutup
tayammum adalah sama, yaitu untuk kemungkinan yang lainnya. Namun
21
mengerjakan shalat. terlepas dari ketentuan-ketentuan
Permasalahannya, apakah tersebut bisa saja ada lafas umum,
kewajiban mengusap kedua tangan tetapi yang dimaksud adalah khusus.
dalam bertayammum yang bersifat Demikian juga sebaliknya, bisa saja
muthlaq itu, dapat disesuaikan ada lafaz khusus tetapi yang dimaksud
dengan kewajiban membasuh kedua adalah umum, tentu dengan melihat
tangan dalam berwudhu yang kesesuaian konteks pembicaraannya.
bersifat muqayyad lantaran Pengamalan tuntutan lafaz âm
keduanya mempunyai sebab yang wajib, kecuali ada dalil yang menunjuk
sama? selainnya. Dan apabila ada lafaz âm
Ahli ushul telah menetapkan, karena sebab khusus, maka wajib
bahwa lafaz yang muthlaq tersebut mengamalkan keumumannya.
tidak dibawa pada lafaz yang Apabila âm dan khâs datang
muqayyad. Sedangkan kewajiban bersamaan, maka yang âm di takhshîsh
mengusap kedua tangan sampai oleh yang khâs. Tetapi jika âm datang
dengan kedua siku dalam kemudian, menurut hanafiyah, khâs
bertayammum adalah berdasarkan dinasakh oleh yang âm.
dalil lain yaitu sabda Rasulullah: Muthlaq ialah lafaz yang
ةبرضو هجولل ةبرض : ناتبرض مميتلا menunjukkan pada hakikat lafaz itu apa
ىنطقرادلا هاور . ( قفارملا ىلإ نيديلل adanya tanpa memandang jumlah
maupun sifatnya. Sedangkan muqayyad
) ىقهيبلاو مكاحلاو ialah lafaz yang menunjukkan pada
hakikat lafaz tersebut dengan dibatasi
Dengan demikian, maka sifat, keadaan, dan syarat tertentu.
kewajiban mengusap kedua tangan Jika hukum dan obyek lafaz
sampai dengan kedua siku dalam muthlaq sama dengan lafaz muqayyad,
bertayammum, bukanlah karena maka disesuaikan dengan yang
menyesuaikan pengertian muthlaq muqayyad. tetapi jika keduanya
pada muqayyad, akan tetapi karena berbeda dari segi hukum dan sebabnya,
berdasarkan sabda Rasulullah saw. maka pengertian lafaz yang muthlaq
di atas. tidak disesuaikan dengan lafaz yang
muqayyad.
III. PENUTUP/KESIMPULAN
Catatan Akhir:
Âm ialah lafaz yang
menunjukkan pada jumlah yang banyak
dan satuan yang termasuk di dalamnya, 1 Wahbah al-Zuhailiy, Ushûl al-Fiqh