Page 3 - ‘AM, KHAS, MUTHLAQ DAN MUQAYYAD
P. 3

140 | Jurnal Hukum Diktum, Volume 14, Nomor 2, Desember 2016: 138 - 147

                             ayyu,  ‘âmmah,  sâir,  kâffah,  dan          Contohnya: رارض لاو ررض لا
                             qâthabah. Misalnya:       عار لك             dan  حتفلا  دعب  ةرجه  لا.  Lafaz
                             هتيعر نع لوئسم    dan  ام مكل قلخ            dharar  dan  hijrah  adalah  isim
                             اعيمج ضرلأا ىف .                             nakirah. Akan tetapi karena lafaz
                             Dari sekian lafaz jamak tersebut,            tersebut  dalam  susunan  kalimat
                             lafaz  kullu-lah  yang  paling               nafi yaitu didahului dengan lafaz
                             umum.                                        lâ,   maka    pengertian   kedua
                           b.  lafaz  mufrad  yang  dima’rifatkan         kalimat  di  atas  adalah  umum,
                             dengan      alif-lam     jinsiyah.           yaitu mencakup segala pengertian
                                                            َ
                                                       َْ
                             Contohnya  QS.  2:275:   ُاللّ  َْلَحأ َ و   mudharat dan hijrah.
                                           ْ
                               اَبِّرلا مَْرَح َ و َعْيَبلا .
                                   َ
                             Lafaz    al-bai’   dan    al-ribâ,               Ditinjau dari segi keberadaan
                             keduanya  adalah  ism  mufrad             nash,  lafaz  ‘âm  itu  dapat  dibagi
                                                                                            4
                             yang  dita’rifkan  dengan  al-            menjadi tiga macam :
                             jinsiyah.   Oleh    karena    itu         a.  ‘Âm yurâdu bihi ‘âm, yaitu: ‘âm
                             keduanya  adalah  lafas  am  yang             yang  disertai  qarînah  yang
                             mencakup  seluruh  satuan-satuan              menghilangkan     kemungkinan
                             yang    dapat   dimasukkan     di             untuk  dapat  dikhususkannya.
                                                                                                        َ َ
                             dalamnya.                                     Contohnya QS. Hud [11], 6:  امو
                                                                           َْ
                           c.  Lafaz  jamak  yang  dita’rifkan             ِاللّ ىَلَع لاإ ضْرلأا يِف ٍةَْباَد  ْ نِم
                             dengan idhâfah. Misalnya QS. 4:                 ُ ْ     ِ ِ
                                                 َْ
                                          َ
                                                                                ِ
                                                     ُ
                                    ُ
                             11:    ْمكِدلاْوأ  يِف  ُاللّ  ُمكيِصوُي  .    اَهقزر.                  ْ
                                                                                                         َ
                             Lafaz  aulâd  adalah  lafaz  jamak            QS. Al-Anbiya [21], 30:  اَنلَعَجو
                                                                                             ْ
                                                                                       ُ
                             dalam posisi nakîrah. Akan tetapi              ٍّيَح ٍء ْيَش َْلك ِءاملا  َ نِم
                                                                                           َ
                             karena lafaz tersebut disandarkan
                             dengan  lafaz  kum,  maka  ia                Masing-masing  dari  kedua  ayat
                             menjadi  ma’rifah.  Karena  itu              di  atas  menerangkan  secara
                             lafaz    tersebut   menunjukkan              umum sunnah Allah bahwa setiap
                             seluruh satuan-satuan yang dapat             binatang  yang  melata  di  muka
                             dimasukkan ke dalamnya.                      bumi  niscaya  diberi  rezeki.  Dan
                           d.  Isim  maushûl,  seperti:    ،  ىذلا        segala  sesuatu  yang  hidup  itu
                               ئلالا  ،ىتلا  ،نيذلا  dan  ام.             diciptakan  dari  unsur  air.
                             Contohnya  QS.  An-Nur  [24],  4:            Menurut  logika  bahwa  semua
                                                                          makhluk  yang  telah  diciptakan
                                        ْ
                                                     َْ
                                                      َ
                              ِتاَنَصْحُملا  َ نوُمْرَي  َ نيِذلاو .      pasti diberi makan. Dan menurut
                           e.  Isim syarth, seperti: اميأ ،ام ،نم.        pengertian  secara  ilmiah  bahwa
                             Contoh QS. Al-Baqarah [2], 245:              segala  sesuatu  yang  hidup  itu,
                                                     َْ
                                      َْ
                                              ْ
                              اًضْرَق  اللّ  ُضرقُي  يِذلا  اَذ  ْ نم     tentu  terdiri  dari  unsur  hidup
                                     َ
                                                             َ
                                             ِ
                                                                          pula, antara lain adalah unsur air.
                              اًنَسَح                                     Petunjuk  akal  dan  pengertian
                           f.  Isim  nakirah  yang  dinafikan.            ilmiah  inilah  yang  menjadi
   1   2   3   4   5   6   7   8