Page 15 - Book8-CBA.TI_Neat
P. 15

membangun  sebuah  sistem  Customer  Relationship  Management  (CRM)  menjadi  suatu
                   keharusan.



                   VAL U E  AN AL YSI S  ( VA)


                   Seperti  halnya  IE,  VA  diperuntukkan  untuk  teknologi  informasi  yang  memberikan
                   sprektrum  manfaat  yang  cukup  luas,  termasuk  hal-hal  intangible  (Melone  et  al,  1984).
                   Metode ini dibangun dengan pemikiran atau prinsip bahwa lebih baik memfokuskan diri
                   pada  value  atau  nilai  yang  didapat  perusahaan  dibandingkan  dengan  usaha  untuk
                   mengurangi  atau  mereduksi  biaya.  Filosofi  ini  didasari  pada  observasi  bahwa  setiap
                   inovasi berkembang karena adanya keinginan untuk meningkatkan value tertentu, bukan
                   sekedar untuk melakukan penghematan terhadap biaya semata. Untuk mendapatkan value
                   yang  optimal,  kajian  terhadap  hal-hal  yang  bersifat  intangible  harus  dilakukan.  VA
                   biasanya  mempergunakan  teknik  pendekatan  iteratif  -  seperti  metode  Delphi  –  untuk
                   mendapatkan  solusi  terhadap  permasalahan  tersebut.  Terkadang  dibangun  pula  prototip
                   dari  sebuah  sistem  agar  manajemen  pengambil  keputusan  dapat  memperkirakan  value
                   yang  dapat  diperoleh  seandainya  sistem  tersebut  diimplementasikan  secara  penuh  di
                   kemudian hari. Ketika sebuah sistem diusulkan untuk dibangun, sejumlah manfaat yang
                   akan diperoleh dipetakan terlebih dahulu. Kemudian dengan menggunakan teknik statistik
                   – seperti cluster analysis – manfaat yang serupa dicoba untuk dikategorisasikan. Setelah
                   kategori  manfaat  berhasil  diklasifikasikan,  barulah  terhadap  masing-masing  kategri
                   dinyatakan  value  yang  terkait  dengannya.  Karena  biasanya  manfaat  tersebut  kerap
                   diekspresikan  melalui  berbagai  format,  seperti:  angka,  kalimat,  ukuran,  dan  lain
                   sebagainya, maka terkadang dipergunakan metode kalkulasi utility seperti pada MOMC.
                   Metode  VA  ini  sangat  rumit  dan  membutuhkan  biaya  yang  relatif  besar  untuk
                   diimplementasikan, namun memang hasilnya dinilai dapat memuaskan para stakeholder
                   dalam dunia bisnis.




                   EXPERI M EN TAL   M ETH O DS

                   Membayangkan atau memperkirakan apa yang akan terjadi seandainya sistem telah selesai
                   dibangun sangat sulit dilakukan oleh para pengambil keputusan, terutama mereka yang
                   belum  memiliki  pengalaman  atau  pengetahuan  cukup  mengenai  dampak  teknologi
                   informasi bagi bisnis. Nilai investasi yang terlampau besar, pengerjaan yang diperkirakan
                   memakan waktu cukup lama, dan ketidakpastiaan akan sukses tidaknya proyek merupakan
                   hal-hal  yang  sangat  “menakutkan”  bagi  para  pengambil  keputusan  –  yang  akhirnya
                   memilih untuk tidak melakukan investasi. Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa cara
                   ekseperimental yang dapat dipergunakan dalam rangka menjembatani hal tersebut, yaitu
                   masing-masing  adalah:  prototyping,  simulation,  dan  gameplaying.  Penjelasan  ringkas
                   mengenai ketiga pendekatan ini adalah sebagai berikut:

                       •  Protoytping adalah merupakan cara untuk membangun sebuah prototip dari
                          sebuah sistem besar secara cepat (Alavi, 1984). Prototip dapat berupa sebuah
                          sub-sistem  kecil,  atau  sistem  lengkap  dengan  kemampuan  terbatas.
                          Manajemen yang merasa ragu-ragu atau sulit mendapat gambaran mengenai
                          sistem yang akan dibangun biasanya memilih sebuah fungsi atau proses bisnis
                          tertentu untuk dibangun prototipnya. Setelah prototip selesai dibangun, barulah




                                                           15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20