Page 16 - Book8-CBA.TI_Neat
        P. 16
     didemonstrasikan  kepada  yang  bersangkutan,  sehingga  manajemen  tersebut
                          dapat memperoleh gambaran dan memperkirakan manfaat atau value apa yang
                          dapat diperoleh perusahaan di kemudian hari terkait dengan sistem yang akan
                          dibangun.
                       •  Simulation adalah sebuah proses pemetaan terhadap situasi bisnis yang akan
                          terjadi  di  kemudian  hari  dengan  menggunakan  perangkat  lunak  tertentu
                          (software)  untuk  kemudian  disimulasikan  (Hertz,  1990).  Tujuannya  adalah
                          agar perusahaan dapat melihat secara jelas berbagai ukuran kinerja kuantitatif
                          yang  terlihat  meningkat  dalam  tatanan  baru  tersebut,  sehingga  yang
                          bersangkutan  merasa  tidak  ragu-ragu  untuk  membangun  teknologi
                          informasinya.  Melalui  alat  simulasi  ini  manajemen  dengan  leluasa  dapat
                          melakukan  berbagai  skenario  yang  dikehendakinya  (what-if  scenario)
                          terutama  terkait  dengan  nilai  investasi  yang  ingin  dikeluarkan  (karena  hal
                          tersebut  berkorelasi  langsung  dengan  spesifikasi  teknologi  informasi  yang
                          akan dibangun).
                       •  Gameplaying adalah sebuah pendekatan dimana dicoba dilakukan role play
                          terhadap  skenario  tertentu  yang  akan  terjadi  di  kemudian  hari  seandainya
                          sebuah sistem teknologi informasi diterapkan (Hirschheim, 1985). Misalnya
                          perusahaan  berniat  untuk  menerapkan  sistem  e-procurement  untuk  proses
                          tender. Maka dikumpulkanlah semua karyawan dan para rekanan bisnis terkait
                          dengan  proses  tersebut  untuk  masing-masing  membahas  seandainya  sistem
                          automatic tender tersebut dilaksanakan. Isu maupun manfaat yang diperoleh
                          akan  teridentifikasi  melalui  proses  diskusi  dari  berbagai  pihak  yang
                          berkepentingan ini.
                   Disamping  seluruh  metode  yang  telah  dijelaskan  terdahulu,  dalam  perkembangannya
                   masih banyak pendekatan lain yang diperkenalkan untuk mengevaluasi investasi proyek
                   teknologi  informasi,  seperti  misalnya  (House,  1983):  art  criticism  (menggunakan
                   justifikasi penilaian dari para ahli berdasarkan pengalaman luas mereka mengenai value of
                   IT bagi bisnis), accreditation (menggunakan sejumlah kriteria atau ukuran standar kualitas
                   dari sebuah investasi yang “baik dan benar”), adversarial methods (mengambil keputusan
                   setelah mendengarkan dua belah pihak saling “berdebat” mengenai pro dan kontra dari
                   rencana  investasi),  analogy  (melakukan  penggambaran  terhadap  situasi  sejenis  yang
                   pernah terjadi sebelumnya), dan lain sebagainya.
                                                           16





