Page 11 - Book8-CBA.TI_Neat
P. 11

3. Ragam Teknik Evaluasi Investasi Proyek Teknologi

                   Informasi

                   Semenjak komputer dan teknologi informasi memegang peranan penting di dalam dunia
                   bisnis,  banyak  sekali  literatur  yang  membahas  bagaimana  caranya  menjustifikasi
                   kelayakan investasi untuk membangun dan mengembangankan teknologi tersebut. Berikut
                   adalah beberapa teknik evaluasi investasi teknologi informasi yang cukup banyak dikenal
                   dan telah dipergunakan secara luas di kalangan praktisi bisnis.


                   RETU RN - ON - IN V E S T M EN T  ( RO I )

                   Pendekatan  ROI  ini  terdiri  dari  sejumlah  teknik  pendekatan  formal  (Radcliffe,  1982).
                   Contoh yang paling sederhana dari ROI adalah payback method dimana dicoba dihitung
                   durasi  waktu  yang  diperlukan  untuk  mengembalikan  investasi  yang  telah  dialokasikan.
                   Namun sebagian kalangan menganggap pendekatan ini terlampau sederhana. Mereka lebih
                   suka  menggunakan  metode  ROI  dimana  dicoba  diperhitungkan  nilai  atau  value  atau
                   manfaat investasi yang akan diperoleh di masa depan dan “memproyeksikan” besaran nilai
                   tersebut  pada  saat  ini  (ketika  investasi  dilakukan).  Metode  yang  paling  banyak  dipilih
                   adalah  dengan  menggunakan  Internal  Rate  of  Return  (IRR)  yang    biasanya  digunakan
                   bersama  dengan  Net  Present  Value  (NPV).  Sebuah  proyek  teknologi  informasi  yang
                   diusulkan untuk dibiayai terlebih dahulu dihitung IRR-nya. Jika ternyata nilai IRR tersebut
                   lebih besar dari hurdle rate of return atau ambang batas minimal rasio pengembalian yang
                   telah disepakati perusahaan, maka proposal tersebut disetujui. Sebaliknya jika nilai IRR
                   berada di bawah ambang tersebut, proyek teknologi informasi yang diusulkan biasanya
                   ditolak  oleh  manajemen  untuk  dibiayai.  Pendekatan  ROI  ini  cenderung  dipilih  oleh
                   organisasi yang memiliki disiplin tinggi atau sangat ketat dalam mengelola sumber daya
                   keuangannya.  Salah  satu  kekuatan  metode  IRR  terletak  pada  kemudahan  bagi  para
                   pengambil  keputusan  dalam  menentukan  apakah  investasi  terhadap  proyek  teknologi
                   informasi  perlu  dilakukan  atau  tidak.  Sejauh  nilai  perhitungan  IRR  lebih  besar  dari
                   ambang rasio yang dicanangkan – misalnya lebih besar dari bunga deposito bank atau alat
                   investasi konvensional lainnya – maka manajemen dengan leluasa dan penuh kepastian
                   akan  memilih  untuk  melakukan  investasi  terhadap  proyek  tersebut.  Namun  kelemahan
                   terbesar – dan dinilai cukup mendasar – dari metode ROI ini adalah banyaknya hambatan
                   dalam  menentukan  nilai  atau  parameter  dari  beberapa  variabel  yang  dibutuhkan  untuk
                   menghitung IRR misalnya, karena karakteristik dari proyek teknologi informasi. Karena
                   IRR membutuhkan nilai perkiraan besaran manfaat yang akan didapat dari implementasi
                   teknologi informasi di kemudian hari, paling tidak ada dua faktor utama yang sangat sulit
                   untuk ditentukan, yaitu:

                       •  Banyak sekali elemen ketidakpastiaan di kemudian hari terkait dengan manfaat
                          yang akan diperoleh melalui implementasi teknologi informasi. Hal ini selain
                          disebabkan karena banyaknya manfaat yang bersifat kualitatif dan intangible,
                          perkembangan  teknologi  informasi  yang  sangat  cepat  (eksponensial)  dan
                          kompetisi yang sedemikian tajam, akan sangat sulit dalam menentukan nilai
                          atau  manfaat  yang  akan  diperoleh  dikemudian  hari  (sifatnya  teramat  sangat
                          relatif).

                       •  Adalah  merupakan  suatu  kenyataan  bahwa  dalam  pelaksanaannya,  banyak
                          sekali proyek teknologi informasi yang tidak berhasil diselesaikan tepat pada




                                                           11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16