Page 6 - Book8-CBA.TI_Neat
P. 6
2. Klasifikasi Metodologi Analisa Cost-Benefit
AN AL I SA CO ST - BEN EF I T
Pada dasarnya, metode pengukuran dan analisa cost-benefit didasarkan pada cara serta
perspektif manajemen dalam menilai kinerja teknologi informasi yang diimplementasikan.
Terkait dengan paradigma ini, setiap metodologi yang dipilih dan dipergunakan oleh
manajemen memiliki karakteristik khusus – yang membedakannya dengan metodologi
lain.
Strategic Analysis and Evaluation merupakan suatu teknik pengukuran dengan
menggunakan scoring technique yang didasarkan pada prinsip bahwa semua perangkat
teknologi informasi yang diimplementasikan dalam perusahaan harus secara jelas dan
tegas mendukung strategi generik perusahaan, sehingga keberadaannya harus dikaji secara
sungguh-sungguh. Michael Porter dalam teori competitive advantage-nya yang terkemuka
mengatakan bahwa hanya ada dua strategi yang dapat membuat perusahaan unggul
dibandingkan dengan kompetitornya, yaitu melalui: cost reduction dan differentiation. Jika
implementasi sebuah aplikasi teknologi informasi terbukti dapat mengurangi sejumlah
atau sekelompok biaya organisasi – misalnya biaya transaksi atau komunikasi – maka
teknologi tersebut dianggap tepat untuk diterapkan oleh perusahaan. Demikian juga jika
aplikasi sebuah teknologi informasi dapat membuat perusahaan memiliki sesuatu yang
membedakannya dengan perusahaan lain atau mempunyai sesuatu yang “lain dari pada
yang lain”, maka keberadaannya dianggap tepat dalam kerangka strategis perusahaan.
Contoh aplikasi teknologi informasi yang menunjang performa differentiation adalah:
implementasi customer relationship management sehingga pelanggan merasa memiliki
hubungan yang khusus dengan perusahaan, aplikasi call center yang berfungsi sebagai
help desk khusus bagi seorang nasabah bank, penerapan supply chain management yang
mendukung perusahaan dalam menjalin kemitraan bisnis strategis dengan mitra
pemasoknya, dan lain sebagainya. Jika seluruh investasi teknologi informasi perusahaan
diarahkan bagi dikembangkannya perangkat teknologi terkait dengan dua strategi generik
ini, maka dinilai bahwa investasi tersebut tepat (manfaatnya telah embedded di dalam
kedua strategi tersebut). Semakin terkait langsung aplikasi teknologi informasi terhadap
pencapaian strategi cost reduction maupun differentiation, semakin tinggi score atau
nilainya bagi perusahaan.
Value Chain Assessment adalah sebuah pendekatan scoring technique lain dimana
didasarkan pada teori value chain yang diperkenalkan pula oleh Michael Porter. Value
chain merupakan suatu rangkaian proses di dalam perusahaan yang terkait langsung
dengan penciptaan nilai bagi kebutuhan pelanggan, dimana nilai yang dimaksud biasanya
direpresentasikan langsung dalam bentuk produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan
tersebut. Contoh sebuah value chain adalah rantai aktivitas perusahaan semenjak yang
bersangkutan membeli bahan mentah, menyimpan di dalam gudang bahan mentah,
mengolahnya menjadi bahan baku, menyimpan hasilnya di gudang bahan baku,
mengolahnya menjadi produk jadi, menyimpan produk jadi di gudang khusus,
mendistribusikan dan menyebarkannya ke tempat-tempat penyimpanan, menjualnya
secara retail di sejumlah tempat, sampai dengan melayani pelanggan pasca penjualan.
Dalam kerangka ini dikatakan bahwa setiap investasi teknologi informasi yang
dialokasikan harus dipergunakan untuk mengembangkan teknologi yang secara langsung
dipergunakan di dalam rangkaian core process atau proses utama dalam rangkaian value
6