Page 4 - Book8-CBA.TI_Neat
P. 4

Dalam industri kesehatan misalnya, apakah yang dimaksud dengan entiti output adalah
                   pasien yang dilayani, atau pasien yang berhasil disembuhkan, atau pasien yang menjalani
                   proses penyembuhan, dan lain sebagainya. Demikian pula di bidang pendidikan, apakah
                   output yang dimaksud berkaitan erat dengan jumlah mahasiswa yang lulus, atau jumlah
                   mahasiswa yang berhasil lulus tepat waktu, atau jumlah mahasiswa yang ”diluluskan”, dan
                   lain sebagainya. Ini baru hal yang terkait dengan sesuatu yang dapat diukur dan dilihat
                   (kuantitaf  dan  tangible),  belum  dipertimbangkan  faktor-faktor  lain  yang  bersifat
                   unquantifiable dan intangible seperti kualitas dari output yang dihasilkan. Dengan kata
                   lain, masing-masing orang akan mencoba mendefinisikan output yang dimaksud sesuai
                   dengan kepentingan dan relevansinya masing-masing, sehingga pengukuran produktivitas
                   pun menjadi sangat relatif sifatnya.


                   Dari segi input, yang dalam hal ini terkait erat dengan alokasi sumber daya keuangan yang
                   diinvestasikan  untuk  pengembangan  teknologi  informasi,  terlihat  bahwa  ternyata
                   pemakaian teknologi informasi di dalam sebuah perusahaan bersifat sistemik, dalam arti
                   kata menyebar di seluruh proses inti dan aktivitas penunjang yang ada, sehingga sangat
                   sulit untuk menentukan proporsi nilai investasi terhadap sebuah rangkaian proses tertentu
                   atau sub-sistem tertentu yang ingin dihitung produktivitasnya. Contohnya adalah investasi
                   untuk  membeli  sebuah  mesin  ATM  yang  ternyata  tidak  saja  berpengaruh  terhadap
                   meningkatnya  produktivitas  pada  proses  pelayanan  terhadap  pelanggan  (dibandingkan
                   dengan  menggunakan  teller),  tetapi  berpengaruh  pula  terhadap  aktivitas  terkait  lainnya
                   seperti: mempercepat proses transfer antar rekening, mengurangi biaya komunikasi dan
                   transaksi, meningkatkan rasa aman pelanggan, mempertinggi tingkat kepuasan nasabah,
                   dan lain sebagainya. Dengan kata lain, ”tidak adil” rasanya jika investasi tersebut hanya
                   dibebankan  semata  pada  sebuah  proses  atau  sub-sistem  tertentu  sementara  kontribusi
                   manfaatnya dirasakan pula oleh berbagai proses yang lain di dalam perusahaan.

                   Oleh  karena  itu  dapat  dimengerti  betapa  sulitnya  mencari  rumusan  produktivitas  yang
                   benar-benar  menggambarkan  keadaan  yang  sebenarnya  dalam  arti  kata  secara  kongkrit
                   merepresentasikan manfaat yang diberikan oleh teknologi informasi per satuan investasi
                   yang  dialokasikan.  Hasil  riset  memperlihatkan  lebih  banyaknya  hasil  perhitungan  yang
                   cenderung underestimate dampak produktivitas yang sebenarnya (kenaikan produktivitas
                   tersembunyi  di  balik  angka-angka  dengan  asumsi  yang  ”keliru”)  dibandingkan  yang
                   overestimate.



                   KE R UGI A N  A R E A   L A I N


                   Pada dasarnya organisasi semacam perusahaan merupakan sebuah sistem yang terdiri dari
                   berbagai  entiti  yang  saling  terkait  satu  dengan  yang  lainnya.  Katakanlah  penggunaan
                   sebuah  aplikasi  teknologi  informasi  di  salah  satu  divisi  berhasil  meningkatkan
                   produktivitas  karyawan  yang  berada  di  dalamnya.  Karena  produktivitasnya  meningkat,
                   maka  perusahaan  dapat  mengurangi  jumlah  karyawannya  pada  divisi  terkait  dan
                   memindahkannya  di  divisi  lain.  Akibatnya  secara  total  sistem,  jika  diukur
                   produktivitasnya, nampak tidak terjadi peningkatan yang berarti – karena pada divisi baru
                   tersebut, karyawan yang ada hanya akan menjadi beban tambahan overhead semata.

                   Contoh  lainnya  adalah  penerapan  electronic  commerce  yang  memungkinkan  seorang
                   pelanggan untuk melakukan pemesanan produk melalui internet untuk dapat diantarkan
                   langsung ke rumah (delivery) pada hari yang sama. Pada proses penjualan, jelas terjadi



                                                               4
   1   2   3   4   5   6   7   8   9